Jumat, 18 April 2008

WISUDA BIMBINGAN DAN KONSELING


DOA DAN HARAPAN UNTUK WISUDAWAN

Rabu 9 April 2008 merupakan hari bersejarah bagi 45 mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus, karena pada hari itu mereka diwisuda sebagai Sarjana Pendidikan dalam Sidang Senat Terbuka Universitas Muria Kudus.

Berbahagialah Saudara wisudawan, orang tua dan keluarga, serta kami para sivitas akademika FKIP Universitas Muria Kudus. Jerih payah kita semua dalam belajar dan mengajar berakhir dengan kebahagiaan pada hari itu.

Namun, ingatlah para konselor; wisuda ibarat telur ayam yang baru menetas, ibarat bayi yang baru lahir, ibarat atlet marathon yang baru melakukan start, ibarat matahari yang baru terbit. Perjalanan untuk menjadi konselor yang bermartabat: di sekolah mantap, di masyarakat sigap, di mana-mana siap; masih sangat panjang, melelahkan, dan banyak tantangan.

Oleh karena itu siapkan diri lahir dan batin, aktualisasikan segenap potensi untuk mengembangkan diri sebagai konselor yang membumi, yang mampu menyebarkan dan menularkan virus-virus cinta, empati, simpati, altruistik, kehangatan, kebahagiaan, kedamaian, ketulusan, kesabaran, persahabatan, kasih sayang kepada konseli dan sesama.

Masa-masa menempa dan membekali diri sudah lewat,

tetapi belajar sepanjang hayat masih terbentang luas,

sepanjang dan seluas hayat di kandung badan.

Tidak perlu kecil hati jika kemarin diibaratkan kelapa yang sudah habis santannya

Percayalah, sebenarnya saudara ibarat batere yang sudah dicharge ulang di kampus tercinta

Esok dan hari-hari kemudian memungkinkan saudara berkembang

Sekarang, saudara

ibarat telur yang baru menetas –mau jadi ayam sayur ataukah elang perkasa,

ibarat matahari yang selalu memberikan kehangatan

ibarat purnama yang menerangi malam bila datang

seumpama bintang yang menghiasi kegelapan malam –indah, temaram—

seumpama samudra yang mampu menampung semua keluh kesah dan masalah konseli

seumpama angin yang sepoinya memberikan kesejukan

seumpama air yang setiap tetesnya menghilangkan dahaga – jangan, sekali-kali jangan menjadi air banjir yang menghanyutkan dan menghancurkan kehidupan

seumpama kelopak bunga segar yang mengundang kumbang dating

oi oi … seumpama … seumpama … apa saja lah

terserah saudara

Yang jelas, kami berharap dan berdoa, semoga saudara sebagai konselor mulai hari ini dan seterusnya, menjadi rahmatan lil alamin

Ya Allah, illahi rabbi, kabulkanlah doa dan harapan kami semua.


Kudus, 19 April 2008

Ka. Prodi BK,


Drs. Susilo Rahardjo, M.Pd.

Tidak ada komentar: