Selasa, 08 April 2008

ABSTRAK SKRIPSI-1


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FKIP UNIVERSITAS MURIA KUDUS

SEMESTER GENAP 2007-2008




Meningkatkan Kemampuan Membaca Lancar Melalui Layanan Penguasaan Konten Kelas III SD I Kajeksan Kudus Tahun Pelajaran 2007/2008

Agustini


Mata Pelajaran Bahasa Indonesia terutama tentang aspek membaca merupakan salah satu mata pelajaran penting. Hal ini disebabkan kunci keberhasilan semua mata pelajaran ditentukan oleh kemampuan membaca. Kenyataan yang ada, prestasi membaca kelas III SD 1 Kajeksan masih rendah. Hal ini terlihat dari jumlah siswa 16 orang terdeskripsi 4 orang lancar membaca dan menulis, 6 orang bisa membaca menulis tetapi belum lancar, 4 orang bisa menulis tetapi belum bisa merangkai beberapa kata menjadi kalimat, 2 orang belum bisa membaca tetapi dapat menyalin tulisan. Oleh sebab itu perlu diadakan penelitian untuk mengetahui cara meningkatkan membaca lancar.

Berdasarkan paparan di atas permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah cara penerapan Layanan Penguasaan Konten untuk membantu siswa mampu membaca lancar? Apakah ketidakterampilan siswa dalam membaca lancar dapat meningkat dengan Layanan Penguasaan Konten?.

Tujuan penelitian ini adalah memperoleh peningkatan kemampuan membaca lancar melalui Layanan Penguasaan Konten bagi siswa kelas III SD 1 Kajeksan Kudus. Selain itu juga bermanfaat bagi dasar pengembangan ilmu, khusus dalam bidang bimbingan dan konseling dan bagi guru SD mendapatkan wacana baru yang dapat diberikan kepada siswa dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa yang direfleksikan pada ketetapan membaca lancar, baik intonasi, lafal dan tanda baca yang benar. Penelitian ini dilaksanakan melalui Layanan Penguasaan Konten yang melaksanakan dua nilai proses pembelajaran High Touch dan High Tech yang diterapkan pada 16 siswa. Prosedur penelitian meliputi 1. Perencanaan 2. Tindakan 3. Observasi dan 4. Refleksi.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan membaca lancar pada siswa kelas III SD 1 kajeksan. Sebelum diadakan Penelitian Tindakan Kelas 12 orang mengalami kesulitan dalam membaca lancar setelah diadakan penelitian pada siklus I dan ke II, 12 anak mengalami kemajuan akhirnya tinggal 1 anak yang belum bisa membaca.

Kesimpulan setelah dilaksanakan Layanan Penguasaan Konten, terjadi pengurangan tingkat kesulitan membaca. Dengan penerapan Layanan Penguasaan Konten dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca lancar di SD 1 kajeksan.

Saran yang diajukan pada penelitian ini adalah: 1. Kepada Kepala Sekolah SD 1 Kajeksan agar meningkatkan Layanan Penguasaan Konten guna mengurangi tingkat kesulitan membaca dikelas lain agar prestasi membaca siswa meningkat. 2. Kepada guru hendaknya dapat mengembangkan Layanan Penguasaan Konten dengan baik dan memberikan bimbingan, bombongan kepada siswa. Disamping itu berusaha menggunakan alat Bantu dan media untuk lebih memotivasi siswa dalam belajar membaca dan memperlakukan siswa secara manusiawi. Menghindari hukuman fisik dan selalu lemah lembut kepada siswa.



Peningkatan Kompetensi Siswa Kelas VI SD 2 Barongan pada Mata Pelajaran IPS Melalui Bimbingan Belajar Berbasis Layanan Penguasaan Konten

Dwi Supadmi Kasih


Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan mata pelajaran yang tidak disukai oleh sebagian siswa kelas VI SD 2 Barongan Kecamatan Kota Kabupaten Kudus tahun pelajaran 2007/2008, sehingga nilai KKM mereka rendah (≤ 70).

Rendahnya nilai KKM siswa dalam mata pelajaran IPS mendorong guru peneliti untuk melakukan penelitian dalam kegiatan belajar mengajar, yakni Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Tripp (1996) untuk memperbaiki kinerja yang menjadi tanggung jawabnya.

Upaya memperbaiki kinerja guru dalam kegiatan belajar mengajar IPS dilakukan melalui bimbingan belajar berbasis layanan penguasaan konten (PKO) yang aktualisasinya dalam bentuk penerapan hight-touch dan high-tech ke dalam dua siklus pembelajaran.

Pada siklus I dengan menggunakan pembelajaran sistem cantolan, hasilnya menunjukkan bahwa penerapan high-touch dan high-tech masih mengalami kekurangan dalam menyentuh aspek afektif dan pemberian semangat. Hasil pembelajaran pada siklus I pertemuan kesatu terbukti ada peningkatan jumlah siswa yang memenuhi KKM 70. Dari jumlah siswa sebanyak 52 siswa yang berhasil mencapai ketuntasan sebanyak 45 siswa (86,54%) dan 49 siswa (94,23%) pada tahap kedua siklus I.

Pada siklus II, metode yang diharapkan dapat menutup kekurangan sebagaimana ditemukan pada siklus I adalah dengan cara membuat kalimat dengan kata terkait. Hasil dari siklus II mengalami sedikit penurunan dari siklus I, yaitu didapati siswa sebanyak 48 siswa (92,31%), namun pada pertemuan kedua siklus II didapati siswa yang berhasil mencapai KKM sebanyak 51 siswa (98,08%).

Simpulan dari hasil penelitian ini menyatakan bahwa KKM mata pelajaran IPS dapat ditingkatkan melalui penerapan bimbingan belajar berbasis layanan penguasaan konten.

Saran yang diajukan ditujukan kepada Kepala Sekolah Dasar sebagai figur yang memiliki otoritas dalam memberdayakan sumber daya guru yang menjadi tugas dan tanggungjawabnya.


SkripsiEfektifitas Layanan Penguasaan Konten untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika dalam Kompetensi Dasar Berhitung Siswa Kelas 1 SDN Krandon Kecamatan Kota Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2007/2008

Endang Pertiwi

SD 1 Krandon Kudus khususnya kelas I banyak siswa yang mengalami masalah rendahnya kemampuan dalam mempelajari Matematika khususnya dalam kompetensi dasar berhitung. Melalui layanan penguasaan konten ini diharapkan siswa yang mengalami kesulitan belajar Matematika khususnya dalam berhitung penambahan dan pengurangan dapat termotivasi belajarnya maka prestasinya akan meningkat. Dengan diberikan layanan penguasaan konten diharapkan siswa yang dapat meningkatkan prestasi belajar khususnya dalam pembelajaran Matematika pada kompetensi dasar berhitung penambahanan dan pengurangan.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis kemukakan rumasan permasalahan : 1.Bagaimanakah cara menerapkan layanan penguasaan konten kepada siswa kelas 1 SDN Krandon Kudus yang prestasi belajar matematikanya rendah?. 2. Seberapa besar efektifnya layanan penguasaan konten yang digunakan untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika dalam kompetensi dasar berhitung siswa kelas 1 SDN Krandon Kudus Semester 1 (Ganjil) Tahun Pelajaran 2007/2008?.

Tujuan penelitian ini untuk: 1.Mengetahui cara menerapkan layanan penguasaan konten kepada siswa kelas 1 SDN Krandon Kudus yang prestasi belajar matematikanya rendah.2. Mengetahui seberapa besar efektifnya layanan penguasaan konten dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika dalam kompetensi dasar berhitung siswa kelas 1 SDN Krandon Kudus Semester 1 (Ganjil) Tahun Pelajaran 2007/2008.

Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoretis, hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi referensi yang telah ada, sehingga dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di sekolah khususnya dalam bidang bimbingan konseling. 2. Manfaat praktis : menjadi bahan pertimbangan bagi guru SDN Krandon dalam pemberian layanan penguasaan konten untuk peningkatan prestasi belajar Matematika, Untuk menambah khasanah perbendaharaan hasil penelitian di bidang layanan bimbingan di sekolah, Apabila penelitian ini diterima kebenarannya bagi guru, kepala sekolah, peneliti dan para tenaga kependidikan lainnya, diharapkan dapat menambah khasanah pustaka kependidikan yang selanjutnya dapat memberi masukan terhadap penelitian tentang masalah sejenis

Hipotesis dirumuskan: Layanan penguasaan konten efektif untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika dalam kompetensi dasar berhitung siswa kelas 1 SDN Krandon Kudus semester 1 Tahun Pelajaran 2007/2008”.

Setting penelitian dilaksanakan di SD Krandon Kecamatan Kota Kabupaten Kudus, Subyek penelitian kelas I yang berjumlah 20 siswa dengan menggunakan penelitian populasi..

Variabel penelitian : 1) Layanan Penguasaan Konten (variabel Bebas) dan Prestasi Belajar Matematika (variabel terikat).

Data penelitian diperoleh dengan dari hasil tes sebagai metode pengumpulan data, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk memperoleh nilai rata-rata (mean) ketuntasan berhitung siswa dan analisis kualitatif digunakan untuk mengolah data observasi.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan : 1) Layanan penguasaan konten dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika siswa kelas I dari hasil Siklus I diperoleh mean nilai (rata-rata) 62,5 tingkat ketuntasan 45% dengan kategori nilai cukup. Siklus II mean nilai rata-rata 84,25 tingkat ketuntasan 100% dengan kategori nilai baik. Setelah diberikan layanan penguasaan konten siswa kelas I yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran Matematika khususnya dalam kompetensi dasar berhitung penambahan dan pengurangan tingkat pemahamannya semakin meningkat sehingga prestasi belajarnya meningkat. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai rata-rata dari siklus I sebesar 62, 5 dan Siklus II rata-rata (84,25) dengan ketuntasan 100%. Ini berarti hipotesis yang berbunyi : Layanan penguasaan konten efektif untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika dalam kompetensi dasar berhitung siswa kelas 1 SDN Krandon Kudus semester 1 Tahun Pelajaran 2007/2008” terbukti.

Saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan simpulan tersebut adalah 1) Bagi sekolah hendaknya meningkatkan layanan penguasaan konten karena dapat meningkatkan Matematika khususnya dalam kompetensi dasar berhitung penambahan dan pengurangan sehingga siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar. 2) Bagi guru hendaknya meningkatkan layanan penguasaan konten karena dapat meningkatkan Matematika khususnya dalam kompetensi berhitung penambahan dan pengurangan. Hal ini akan dapat menunjang dan mempengaruhi proses pembelajaran Matematika lebih efektif dan efisien. 3) Bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran hendaknya meminta layanan penguasaan konten sehingga prestasinya belajar Matematika meningkat. 4). Bagi Orang Tua Siswa diharapkan mau memantau setiap perilaku siswa sehingga proses pelayanan bisa bekerja secara maksimal.


Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok terhadap Minat Belajar Siswa Kelas IV SDN 2 Singocandi Kudus Tahun Pelajaran 2007/2008

Juwariyah


SDN 2 Singocandi Kudus khususnya kelas IV minat belajarnya rendah. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator yakni : bila mendapatkan materi pelajaran masih belum serius (main sendiri, bicara dengan teman-temannya) bila diberi tugas individu ataupun kelompok masih belum dikerjakan secara maksimal, kerjasama antar kelompok belum solid, semangat belajarnya masih rendah. Indikator inilah yang menyebabkan prestasi belajar siswa kelas IV rendah. Melalui layanan bimbingan kelompok diharapkan dapat berpengaruh untuk menumbuhkan minat belajar siswa atau anggotanya, yang akan sangat membantu dalam mencapai prestasi belajar yang optimal.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis kemukakan rumasan permasalahan : 1. Bagaimanakah cara menerapkan layanan bimbingan kelompok kepada siswa kelas IV SDN 2 Singocandi Kudus. 2. Apakah ada pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap minat belajar siswa kelas IV SDN 2 Singocandi Kudus.

Tujuan penelitian ini: 1. Untuk mengetahui cara menerapkan layanan bimbingan kelompok kepada siswa kelas IV SDN 2 Singocandi Kudus. 2. Pengaruh layanan bimbingan kelompok terhadap minat belajar siswa kelas IV SDN 2 Singocandi Kudus.

Manfaat Penelitian 1. manfaat teoritis : hasil penelitian ini diharapkan dapat melengkapi referensi yang telah ada, sehingga dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di sekolah khususnya dalam bidang bimbingan konseling. 2. Manfaat Praktis: memberikan masukan kepada kepala sekolah, guru siswa tentang layanan bimbingan kelompok sehingga dapat dijadikan sebagai wahana untuk meningkatkan minat belajar siswa.

Hipotesis dirumuskan: Ada pengaruh bimbingan kelompok terhadap minat belajar siswa kelas IV SDN 2 Singocandi Kudus Semester Gasal Tahun Pelajaran 2007/2008.

Penelitian ini dilakukan secara studi populasi, maka subyek penelitian ini adalah semua siswa kelas IV SDN 2 Singocandi semester ganjil tahun pelajaran 2007/2008, sejumlah 40 siswa.

Variabel penelitian : 1) Layanan Bimbingan Kelompok (variabel bebas) dan Minat Belajar (variabel terikat).

Data penelitian diperoleh dengan angket atau kuesioner sebagai metode pengumpulan data, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah: t-tes.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan : 1) Hasil analisis pada uji t yang bentuk operasionalnya adalah N=40 t hitung = t tes diketahui bahwa t hitung = 2, 128 > t tabel 5% = 1,684. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara bimbingan kelompok terhadap Minat belajar siswa kelas IV SDN 2 Singocandi Kota Kecamatan Kota Kudus Semester Ganjil tahun pelajaran 2007/2008”. 2) Hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh yang signifikan bimbingan kelompok terhadap minat belajar siswa kelas VI SDN 5 Singocandi Kota Kudus Semester Ganjil tahun pelajaran 2007/2008,” diterima karena teruji kebenarannya. 3) Layanan bimbingan kelompok perlu dilaksanakan dengan perencanaan, tahapan, dan langkah-langkah dalam layanan bimbingan kelompok sehingga pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan.

Saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan simpulan tersebut adalah 1) Kepala sekolah dalam mengambil kebijakan tentang program layanan bimbingan kelompok untuk meningkatkan belajar siswa. 2) Guru pembimbing hendaknya meningkatkan program layanan bimbingan khususnya bimbingan kelompok karena dari hasil penelitian dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga sehingga prestasinya meningkat. 3) Siswa SDN 2 Singocandi mengikuti bimbingan kelompok dengan seksama dan sungguh-sungguh, karena layanan ini dapat dijadikan sebagai bekal siswa dalam mengaktualisasikan diri serta meningkatkan minat dalam pembelajaran. 4) Orang Tua Siswa dapat menggunakan Informasi hasil penelitian khususnya layanan bimbingan kelompok dapat dijadikan sebagai wahana bagi orang tua untuk memberikan layanan bimbingan sehingga minat belajarnya meningkat. 5) Peneliti berikutnya berikutnya, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dan lengkap tentang layanan bimbingan kelompok terhadap minat belajar siswa dengan populasi dan sample yang lebih besar.


Studi Kasus Penerapan Model Konseling Client Centered Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas VI SD 2 Mlati Lor Kecamatan Kota

Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2007/2008.

Manis Wijayanti

Dalam kegiatan belajar mengajar sering kita jumpai beberapa siswa yang prestasi belajarnya rendah. Jika prestasinya rendah di bawah rata-rata kelompoknya maka siswa diasumsikan mengalami kesulitan belajar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah faktor-faktor apakah yang menjadi penyebab kesulitan belajar dan cara mengatasinya dengan penerapan model konseling client centered.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah menemukan faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dan cara mengatasi siswa dengan penerapan model konseling client centered pada siswa kelas VI SD 2 Mlati Lor Kecamatan Kota Kabupaten Kudus.

Manfaat teoritis penelitian ini adalah untuk memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan tentang layanan bimbingan sebagai acuan untuk penelitian yang lebih luas lagi.

Manfaat praktis penelitian ini adalah bagi kepala sekolah dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan, membantu guru mengenal faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dan cara mengatasinya dan membantu orang tua sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan teknik dan strategi bimbingan belajar di rumah bagi anak-anaknya.

Pendekatan pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif studi kasus. Fokus penelitian adalah 3 (tiga) siswa kelas VI (enam) di SD 2 Mlati Lor Kecamatan Kota Kabupaten Kudus yang mengalami kesulitan belajar. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode pokok wawancara dan metode pelengkapnya dokumentasi, observasi dan home visit.

Bentuk analisa data dengan menggunakan analisis komparasi kostan, dengan strategi yang digunakan terdapat tiga aspek / kegiatan yaitu : 1) Menulis catatan, 2) Mengidentifikasi konsep-konsep, 3) Mengembangkan batasan konsep dan teori, kemudian disimpulkan dan diteruskan pemecahan masalah.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyebab kesulitan belajar siswa adalah : 1) Faktor internal yaitu tidak dapat memanfaatkan waktu untuk belajar, kurang motivasi belajar, belum memiliki cita-cita, 2) Faktor eksternal yaitu orang tua kurang memberikan perhatian pada anak, pengaruh ekonomi yang rendah, pengaruh teman bergaul. Untuk mengatasi siswa yang mengalami kesulitan belajar diberikan layanan konseling individual, dengan menggunakan model konseling client centered secara terencana dan terdata. Dan dengan penerapan model konseling client centered ternyata dengan kesadaran diri dan bertanggung jawab klien mampu mengubah dirinya sendiri.

Berdasarkan penelitian ini, peneliti memberi saran kepada Kepala Sekolah untuk mengadakan pertemuan secara periodik dengan guru kelas, guru bidang studi untuk memberikan perhatian khusus pada siswa yang mengalami kesulitan belajar dan kepada orang tua menjalin kerjasama dengan sekolah supaya memberikan perhatian dan pemantauan terhadap perkembangan akademik dan perilaku siswa.


Kontribusi Bimbingan Pribadi Terhadap Rasa Percaya Diri Bagi Anak Tunadaksa Kelas IV Di SDLB Cendono Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus

Tahun Pelajan 2007/2008

Muchlas

Pada hakikatnya manusia selain sebagai makhluk pribadi sekaligus sebagai makhluk social. Manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda apabila kebutuhan tidak terpenuhi akan mengakibatkan masalah. Masalah tersebut bisa diselesaikan secara pribadi maupun juga bisa diselesaikan secara kelompok. Seperti masalah yang dialami siswa sebagian besar kurang adanya rasa percaya diri, terutama siswa SDLB yang mengalami kelainan khususnya kelainan fisik cacat tubuh (Tunadaksa).

Permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah kontribusi bimbingan pribadi dalam meningkatkan rasa percaya diri bagi anak tunadaksa di kelas IV SDB Cendono Dawe Kudustahun pelajaran 2007/2008

Tujuan Penelitian diharapkan dapat mengetahui apakah ada kontribusi layanan Bimbingan pribadi terhadap peningkatan rasa percaya diri siswa kelas IV SDLB Cendono. Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu dalam meningkatkan rsa percaya diri anak tunadaksa, mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya gejala rasa rendah diri dalam kegiatan sehari-hari utamanya disekolah. Pengaruh bantuan kontribusi terhadap rasa percaya diri yang akan tampak adanya perubahan sikap dan perilaku pada siswa kelas IV SDLB Cendono.

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas IV Tunadaksa SDLB Cendono sedangkan yang menjadi variable dalam penelitian ini adalah kontribusi bimbingan pribadi dan rasa percaya diri.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Setelah dianalisa dengan menggunakan metode induksi sistem Francis Bacon tampak adanya hasil bimbingan pribadi terhadap rasa percaya diri yang ditunjukkan dengan adanya perubahan sikap dan perilaku siswa yang semulatidak mandiri menjadi mandiri, yang semula takut menjadi berani, yang semula malas menjadi rajin sehingga layanan bimbingan pribadi perlu diberikan terus menerus di SDLB Cendono.


Peningkatan Kemampuan Membaca Menulis Permulaan Melalui Layanan Penguasaan Konten Siswa Kelas I SD 3 Singocandi Kudus Tahun 2007/2008.

Muzayyanah


Proses pembelajaran membaca dan menulis di Kelas I SD 3 Singocandi Kudus sangat penting dilaksanakan agar siswa dapat memiliki kemampuan membaca menulis yang benar. Dengan kemampuan dan keterampilan membaca menulis siswa akan dapat belajar dengan lancar untuk menimba ilmu selanjutnya. Hal itu dapat diperoleh siswa setelah mendapat Layanan Penguasaan Konten. Adapun penyebab kekurang mampuan siswa dalam membaca dan menulis adalah dari latar belakang siswa kelas I SD 3 Singocandi Tahun 2007 / 2008 ada 18 siswa (78%) yang tidak dari pendidikan TK, kurangnya usia sekolah ada 9 (39%) dan faktor ketidak pedulian orang tua yang hidup sebagai pemulung dan pengamen ada 14 orang (61%)

Permasalahan yang akan diselesaikan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah Layanan Penguasaan Konten dapat mengatasi ketidak mampuan membaca dan menulis permulaan siswa kelas I SD 3 Singocandi ? 2. Apakah Layanan Penguasaan Konten dapat meningkatkan kemampuan membaca dan menulis permulaan siswa kelas I SD 3 Singocandi ?.

Tujuan yang hendak dicapai yaitu: 1. Dapat mengatasi penyebab ketidak mampuan membaca dan menulis permulaan siswa kelas I SD 3 Singocandi dengan melalui Layanan Penguasaan Konten, 2. Agar memperoleh peningkatan kemampuan keterampilan membaca dan menulis siswa kelas I SD 3 Singocandi dengan melalui Layanan Penguasaan Konten, 3. Untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan membaca dan menulis pada siswa kelas I SD 3 Singocandi Kudus dengan melalui Layanan Penguasaan Konten.

Penelitian ini melalui Layanan Penguasaan Konten yang dilaksanakan dengan dua nilai proses pembelajaran High touch dan High tech akan diterapkan pada 23 siswa kelas I SD 3 Singocandi Kudus. Prosedur penelitian tindakan kelas meliputi :1. Perencanaan persiapan pelaksanaan tindakan kelas, 2 Tindakan merupakan action guru dalam penerapan high touch dan high tech terhadap pembelajaran membaca dan menulis kelas I SD 3 Singocandi, 3 Observasi meliputi observasi guru dan murid guna keberhasilan Layanan Penguasaan Konten, 4 Refleksi merupakan penilaian hasil dari semua tindakan kelas.

Dalam penelitian ini memberikan manfaat sebagai berikut: Bagi Guru, 1. Sebagai masukan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan keterampilan membaca dan menulis dengan melalui Layanan Penguasaan Konten, 2. Menambah wawasan dalam mengatasi masalah kekurang terampilan membaca dan manulis dengan melalui Layanan Penguasaan Konten. Bagi Siswa, 1. Dapat mengatasi kekurang mampuan dan kekurang terampilan membaca dan menulis, 2. Meningkatnya kemampuan dan keterampilan membaca dan menulis.

Hipotesis tindakan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Terjadi peningkatan membaca dan menulis permulaan yang sangat signifikan melalui Layanan Penguasaan Konten pada siswa kelas I SD 3 Singocandi Kudus.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan keterampilan membaca dan menulis pada siswa kelas I SD 3 Singocandi setelah guru melaksanakan Layanan Penguasaan Konten diperoleh hasil dari siklus I, siklus II dan siklus III ada kenaikan yang signifikan setelah dilaksanakan pembelajaran Layanan Penguasaan Konten.

Kesimpulan menunjukkan adanya peningkatan keterampilan membaca dan menulis pada siswa kelas I SD 3 Singocandi sangat signifikan setelah diadakan Layanan Penguasaan Konten. Dari hasil pre tes kategori baik ada 2 siswa artinya (8,70%) dan menulis 2 siswa artinya (8,70%). Kategori cukup untuk membaca ada 5 siswa artinya (21,74%) sedang untuk menulis 4 siswa artinya (17,39%). Kategori kurang untuk membaca ada 7 siswa artinya (30,43%) dan menulis ada 10 siswa artinya (43,48%). Gagal 9 (39,13%) untuk membaca dan 7 siswa artinya (30,43%) untuk menulis .Pada siklus I ada peningkatan dari kategori baik membaca 11 siswa artinya (47,83%) untuk menulis ada 7 siswa artinya (30,43%). Untuk kategori cukup membaca ada 7siswa (30,43 %) menulis ada 8 siswa (34,78%). Untuk kategori kurang ada 2 siswa (8,70%) yang menulis ada 8 siswa (34,78%) Untuk membaca kategori gagal ada 3 siswa artinya (13,04%) untuk menulis (0%). Untuk membaca artinya pada siklus II hasil kurang hanya 2 (8,70%) untuk menulis dan untuk membaca 2 (8,70%). Untuk membaca kategori cukup 4 siswa (17,39%) menulis ada 7 siswa (30,43%) kategori baik ada 14 (60,87%) membaca dan menulis ada 11siswa (47,83%) amat baik ada 3 siswa (13,04%) membaca begitu juga untuk menulis. Pada siklus III kategori amat baik ada 5 siswa (21,74%) untuk membaca dan menulis ada 4 siswa (17,39%) artinya setelah diadakan Layanan Penguasaan Konten keterampilan membaca dan menulis siswa kelas I SD 3 Singocandi teratasi dan mengalami peningkatan yang sangat signifikan dari pre tes ke siklus I dari rata-rata 41% menjadi 63% ada kenaikan 22% untuk membaca dan menulis dari rata-rata 44% menjadi 60% ada peningkatan 16 %. Untuk membaca siklus I ke siklus II dari rata-rata 63% menjadi 72% ada peningkatan 9% sedangkan untuk menulis dari 60% menjadi 70% ada peningkatan 10%. Sedangkan pada siklus III dari rata-rata 72 menjadi 78% ada peningkatan 6% untuk membaca dan rata-rata 70% menjadi 77% ada peningkatan 7% untuk menulis.

Saran temuan dalam penelitian ini bagi guru: perlu melaksanakan Layanan Penguasaan Konten, guru selalu memberikan bimbingan kepada siswa untuk lebih banyak berlatih membaca dan menulis secara efektif, guru hendaknya memperhatikan sikap siswa pada waktu membaca dan menulis agar hasil baik dan benar. Bagi siswa perlu rajin belajar membaca dan menulis.


Pendekatan Client Center dalam Layanan Konseling Individu untuk Mengatasi Masalah Membolos Peserta Didik di Kelas X P2 SMK PGRI 2 Kudus

Semester 1 Tahun Pelajaran 2007/2008

Noorhamid


Peserta didik SMK memasuki masa remaja menuju perkembangan ke arah kedewasaan yang belum mapan, maka Konselor dalam membantunya menggunakan layanan konseling individu dengan pendekatan Client Center.

Permasalahan penelitian : Apakah pendekatan Client Center dalam layanan konseling individu dapat mengatasi masalah membolos peserta didik kelas X P2 SMK PGRI 2 Kudus semester 1 tahun pelajaran 2007/2008.

Tujuan penelitian: Mendapatkan data tentang pelaksanaan layanan konseling individu dengan pendekatan Client Center. Mengatasi masalah membolos peserta didik kelas X P2 SMK PGRI 2 Kudus semester 1 tahun pelajaran 2007/2008.

Pendekatan penelitian adalah pendekatan kualitatif. Subjek penelitian sebanyak 2 klien (peserta didik) kelas X P2 SMK PGRI 2 Kudus semester 1 tahun pelajaran 2007/2008 yang mempunyai masalah sering membolos sekolah. Penelitian ini diharapkan memperoleh data kualitatif dari peserta didik di kelas X P2 SMK PGRI 2 Kudus semester 1 tahun pelajaran 2007/2008.

Sumber data primer adalah responden dan informan yaitu peserta didik kelas X P2 SMK PGRI 2 Kudus semester 1 tahun pelajaran 2007/2008 yang sering membolos dan berkelahi, wali kelas, guru pembimbing, guru mata pelajaran. Data sekunder adalah dokumen terdiri atas literatur, catatan-catatan tentang peserta didik yang terkait dengan penelitian, dan hasil-hasil penelitian yang terkait.

Teknik metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan wawancara, observasi, home visit, dan dokumentasi. Teknik analisis data dengan langkah reduksi data, penyajian data, melakukan penarikan kesimpulan/ verifikasi.

Hasil penelitian: 1. Pelaksanaan layanan konseling individu dengan pendekatan Client Center, dapat dilakukan dengan baik, hal ini terbukti dapat untuk mengatasi masalah membolos peserta didik di kelas X P2 SMK PGRI 2 Kudus semester 1 tahun pelajaran 2007/2008. 2. Mengatasi masalah membolos peserta didik di kelas X P2 SMK PGRI 2 Kudus semester 1 tahun pelajaran 2007/2008 dengan pendekatan Client Center dalam layanan konseling individu, dapat membantu mendorong kesadaran klien akan kemampuannya, membantu klien melihat kembali keputusannya, membantu klien menilai keputusannya, dan mendorong klien berlatih tentang yang direncanakannya, sehingga mencapai perubahan perilaku baru yang membuahkan hasil maksimal.

Saran hasil penelitian: Kepada Kepala Sekolah: Mengadakan konferensi kasus (case conference) apabila ada permasalahan serius dalam membantu klien, Mengadakan supervisi klinis secara isidental. Kepada Konselor: Dalam melaksanakan tugas hendaknya mengadakan tindakan preventif, kuratif dan development untuk membantu klien. Mengikuti pertemuan Konselor (MGP) untuk menambah wawasan konseling. Kepada Komite Sekolah hendaknya membantu mendukung program layanan konseling dengan menyediakan fasilitas konseling berupa ruang konseling, literatur konseling di sekolah. Kepada orang tua Klien: Hendaknya motivasi dan memperhatikan kebutuhan klien. Mengontrol kemajuan belajar klien. Selektif dalam mengawasi anaknya dalam menonton TV. Bagi Klien hendaknya memanfaatkan layanan konseling untuk menyelesaikan masalahnya.

Penerapan Model Konseling Behavioristik Untuk Kenakalan Anak Kelas III SD Negeri 1 Samirejo Tahun Pelajaran 2007/2008

Hj. Puji Hartini


Model Konseling Behavioristik merupakan merupakan bentuk layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi permasalahan anak yang sering mengabaikan tugas-tugas dari guru, sering membolos dan malas belajar. Anak yang demikian itu diasumsikan atau digolongkan sebagai kenakalan.

Rumusan permasalahan : 1) Faktor-faktor apakah yang dominan penyebab kenakalan anak kelas III SD N I Samirejo pada Semester II Tahun Pelajaran 2007/2008? 2) Apakah model konseling behavioristik dapat merubah perilaku anak yang nakal?

Tujuan Penelitian untuk : 1) Menemukan faktor-faktor dominan kenakalan anak pada anak kelas III SD N 1 Samirejo Tahun Pelajaran 2007/2008. 2) Teratasinya kenakalan anak melalui penerapan model konseling behavioristik.

Manfaat teoritis penelitian dapat digunakan : 1) Sebagai salah satu acauan dalam pelaksanaaan layanan konseling dengan model behavioristik dalam menangani kenakalan anak kelas III SD N 1 Samirejo. 2) Menjadi dasar pijakan untuk penelitian-penelitian selanjutnya. Dan manfaat praktisnya : 1) Menambah wawasan guru kelas tentang pendekatan konseling behavioristik untuk mengatasi kenakalan anak. 2) Memberikan masukan guru kelas dalam membantu menyelesaikan masalah anak yang mengalami kenakalan dengan pendekatan konseling behavioristik.

Metode penelitian adalah studi kasus. Pendekatan penelitian adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Subyek penelitian adalah : 3 (tiga) anak kelas III SD N 1 Samirejo Semester II Tahun Pelajaran 2007/2008 yang diasumsikan mengalami kenakalan anak.

Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, metode observasi, metode dokumentasi, dan metode home visit (kunjungan rumah).

Analisis data dilakukan secara sistematis mulai proses pengumpulan data, mengklasifikasi, mendiskripsikan dan menginterpretasikan. Hasil penelitian : 1) Klien sering mengabaikan tugas-tugas dari guru karena dipengaruhi oleh faktor internal yaitu kebiasaan belajar yang memanfaatkan jam efektif belajar untuk nonton TV. Sedangkan faktor eksternal dari keluarga yaitu kurang perhatian dari keluarga yang disebabkan dari faktor ekonomi. 2) Klien sering membolos karena dipengaruhi oleh fatkor internal yaitu tidak memiliki motivasi untuk masuk sekolah. Sedangkan faktor eksternal yaitu dari lingkungan keluarga kurang adanya bimbingan dari orang tua. 3) Klien malas belajar karena dipengaruhi oleh faktor internal yaitu tidak mampu mengatur waktu secara efektif antara belajar dan bermain. Sedangkan faktor eksternal yaitu kurangnya motivasi dari orang tua. Upaya untuk mengatasi klien yang sering mengabaikan tugas-tugas dari guru, sering membolos, dan malas belajar yaitu memberi layanan konseling dengan pendekatan behavioristik dengan menggunakan teknik desensitisasi sistematik, sehingga klien dapat merasa tenang dan menyadari tingkah lakunya yang keliru untuk diubah menjadi tingkah laku baru yang positif.

Saran hasil penelitian : 1) Kepada kepala sekolah untuk dapat diadakan pertemuan secara periodik dengan guru-guru kelas dan guru-guru mata pelajaran untuk membahas permasalahan yang ada pada siswa di setiap kelas. 2) Kepada guru kelas memberikan perhatian yang positif khususnya kepada anak yang memiliki masalah dalam hal kenakalan anak di sekolah. 3) Kepada orang tua memberikan perhatian yang positif terhadap perkembangan baik akademik maupun perilaku anak setiap di rumah. 4) Kepada komite sekolah untuk kesuksesan tujuan pembelajaran pada anak perlu adanya fasilitas konseling supaya dipenuhi. 5) Untuk anak hendaknya selalu rajin mengerjakan tugas, rajin masuk sekolah dan rajin belajar agar pada semester II rata-rata nilai meningkat.


Pengaruh Bimbingan Kelompok terhadap Kreativitas Belajar Siswa Kelas VI SDN 5 Lau Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2007/2008

Riyanti


Dalam kenyataannya produk kreativitas dalam kegiatan belajar siswa di SDN 5 Lau Dawe Kudus masih rendah. Sifat pasif siswa ini membawa implikasi terhadap rendahnya prestasi siswa. Melalui layanan bimbingan kelompok diharapkan dapat berpengaruh terhadap penumbuhkan kreativitas belajar siswa yang bermuara pada pencapaian prestasi belajar yang optimal.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis kemukakan rumasan permasalahan : “Adakah pengaruh yang signifikan penerapan bimbingan kelompok terhadap kreativitas belajar siswa kelas VI SDN 5 Lau Dawe Kudus semester ganjil tahun pelajaran 2007/2008”.

Tujuan penelitian ini untuk: 1. Mendeskripsikan kreativitas belajar siswa kelas VI SDN 5 Lau Dawe Kudus tahun pelajaran 2007/2008. 2. Mengetahui seberapa besar pengaruh bimbingan kelompok terhadap kreativitas belajar siswa kelas VI SDN 5 Lau Dawe Kudus tahun pelajaran 2007/2008.

Manfaat Penelitian 1. Manfaat teoritis : hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi yang telah ada, sehingga dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di sekolah khususnya dalam bidang bimbingan konseling. 2. Manfaat Praktis : menjadi bahan pertimbangan bagi guru dalam pemberian layanan bimbingan kelompok sehingga kreativitas belajar siswa dapat meningkat; Memberikan masukan dan informasi kepada kepala sekolah tentang layanan bimbingan kelompok terhadap peningkatkan kreativitas belajar; Memberikan masukan kepada orang tua/wali murid tentang layanan bimbingan kelompok; Memberikan wawasan, masukan kepada siswa tentang pentingnya layanan bimbingan kelompok terhadap kreativitas belajar siswa sehingga dapat dijadikan sebagai wahana dalam membangun kesadaran diri serta pengembangan potensi dirinya dalam belajar.

Hipotesis dirumuskan: Ada pengaruh yang signifikan bimbingan kelompok terhadap Kreativitas Belajar siswa kelas VI SD 5 Lau Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2007/2008.

Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif. Populasi sebanyak 30 siswa, dengan menggunakan teknik studi populasi. Metode pengumpulan data menggunakan prosentase dan statistik t-test. Variabel penelitian : 1) Bimbingan Kelompok (variabel Bebas) dan Kreativitas Belajar (variabel terikat). Data penelitian diperoleh dengan angket atau kuesioner sebagai metode pengumpulan data, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah: t-tes.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan : 1) Hasil analisis distribusi prosentase angket awal dan angket akhir kreativitas belajar siswa diperoleh angket awal distribusi prosentase : sangat tinggi 40%, Tinggi = 40%, rendah = 20%, Angket sesudah diberikan layanan : sangat tinggi = 50%, tinggi = 43,33% dan rendah = 6,66%. 2) Hasil analisis pada uji t yang bentuk operasionalnya adalah t hitung = t tes diketahui bahwa N= 30 t hitung = 6, 138 > t tabel 5% = 1,697. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan antara bimbingan kelompok terhadap kreativitas belajar siswa kelas VI SD 5 Lau Dawe Kudus Semester Ganjil tahun pelajaran 2007/2008”. 3) Hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh yang signifikan bimbingan kelompok terhadap kreativitas belajar siswa kelas VI SDN 5 Lau Dawe Kudus tahun pelajaran 2007/2008,” diterima karena teruji kebenarannya. 4) Layanan bimbingan kelompok perlu dilaksanakan dengan perencanaan, tahapan, dan langkah-langkah dalam layanan bimbingan kelompok sehingga pelaksanaannya dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan.

Saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan simpulan tersebut adalah 1) Kepala sekolah hendaknya meningkatkan program layanan bimbingan konseling karena dengan layanan bimbingan tersebut dapat membantu siswa dalam memecahkan berbagai masalahnya yang ada kaitannya dengan belajar sehingga prestasi belajar siswa meningkat. 2) Guru pembimbing Guru hendaknya meningkatkan program layanan bimbingan khususnya bimbingan kelompok karena dari hasil penelitian dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam belajar sehingga prestasinya meningkat. 3) Siswa hendaknya pro aktif dalam mengikuti layanan bimbingan kelompok, karena layanan ini dapat dijadikan sebagai bekal siswa dalam mengaktualisasikan diri serta meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran. 3) Bagi Orang Tua Siswa Informasi hasil penelitian khususnya layanan bimbingan kelompok dapat dijadikan sebagai wahana dalam meberikan bimbingan dan mendorong siswa untuk berkreasi.



Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok siswa kelas 7 SMP Muhammadiyah 3 Kudus Tahun Pelajaran 2007/2008

Rochana



Pendidikan Dasar pada jenjang SMP lebih banyak menekankan pada kemampuan siswa untuk menguasai dasar-dasar ilmu pengetahuan. Dalam penguasaan materi tersebut umumya siswa banyak mengalami kesulitan, sehingga Layanan Bimbingan dalam belajar sangat diperlukan. Layanan yang dimaksud adalah Layanan Bimbingan kelompok.

Berdasarkan paparan di atas, permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: “Sejauhmana Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok dapat meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas 7 SMP Muhammadiyah 3 Kudus”.

Tujuan Penelitian ini adalah tercapainya peningkatan prestasi belajar matematika siswa kelas 7 SMP Muhamadiyah 3 Kudus melalui Layanan Bimbingan Kelompok.

Manfaat dari penelitian adalah:1) Bagi siswa: Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 2) Bagi guru: Dapat mengembangkan kemampuan propesional secara terus menerus.

Bimbingan Kelompok adalah layanan yang diberikan dalam susana kelompok (Prayitno, 1999: 309). Layanan Bimbingan Kelompok yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memproleh berbagai bahan dari nara sumber (terutama dari sumber tertentu Pembimbing/Konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupan sehari-hari baik secara individu maupun sebagai pelajar, anggota keluarga dan masyarakat serta untuk mengambil keputusan (Dewa Ketut Sukardi, 2002: 4).

Dari pendapat ahli bimbingan tersebut di atas dirumuskan hipotesis: Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar matematika secara signifikan di SMP Muhammadiyah 3 Kudus Tahun Pelajaran 2007/2008.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan sarana termudah untuk meneliti, menyempurnakan dan mengevaluasi pengelolaan pembelajaran. Pembelajaran yang disertai dengan pemberian Layanan Bimbingan Kelompok dimaksudkan akan terjadi proses transfer ilmu antara anggota satu dengan anggota yang lain dalam satu kelompok sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar matematika.

Hasil Penelitian Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok terbukti dapat meningkatkan aktivitas, kerjasama, serta hasil prestasi siswa meningkat dari siklus1 yang semula mencapai 16,7 % menjadi 100 % pada siklus ke dua. Jadi meningkat sebesar 83,3 % dari jumlah siswa.

. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah: 1) Kepala Sekolah agar dapat menghimbau kepada para guru untuk meningkatkan layanan bimbingan belajar kepada para siswa.guna memperoleh peningkatan prestasi belajar matematika seperti yang diharapkan. 2). Kepada para guru hendaknya dapat mengembangkan Layanan Bimbingan kelompok dengan baik dan benar. 3). Kepada para siswa hendaknya menyadari kewajiban dan tanggungjawabnya, sehingga kegiatan Layanan Bimbingan Kelompok yang diperoleh untuk mata pelajaran matematika dapat meningkatkan prestasinya sesuai harapan kedua orang tua.


Penerapan Konseling Behavioristik Untuk Mengatasi Kesulitan Menyesuaikan Diri Pada Siswa Kelas IV SD 5 Jurang Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus

Tahun Pelajaran 2007/2008

Sri Endang Jumiati

Pendekatan konseling Behavioristik merupakan bentuk layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang dapat digunakan untuk membantu mengatasi permasalahan siswa yang sulit menyesuaikan diri.

Permasalahan penelitian : Bagaimanakah penerapan model konseling behavioristik untuk mengatasi kesulitan menyesuaikan diri pada siswa kelas IV SD 5 Jurang Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2007/2008 ?

Tujuan penelitian untuk mengetahui : 1. Faktor-faktor penyebab anak sulit menyesuaikan diri. 2. pengaruh penerapan model konseling behavioristik dalam mengatasi kesulitan menyesuaikan diri pada siswa kelas IV SD 5 Jurang Kecamatan Gebog Kabupaten Kudus Tahun Pelajaran 2007/2008.

Manfaat teoritis penelitian dapat sebagai salah satu acuan pelaksanaan layanan konseling dalam mengatasi anak yang kesulitan menyesuaikan diri dan menjadi dasar pijakan untuk penelitian selanjutnya. Manfaat praktis : 1. menambah wawasan guru pembimbing tentang pendekatan behavioristik untuk mengatasi kesulitan menyesuaikan diri. 2. memberi masukan guru kelas untuk membantu menyelesaikan masalah siswa yang sulit menyesuaikan diri dengan pendekatan konseling behavioristik. 3. membantu orang tua peserta didik dalam membimbing putra putrinya agar dapat menyesuaikan diri. 4. sebagai masukan bagi siswa tentang pentingnya menyesuaikan diri dengan lingkungan dalam mengaktualisasikan dirinya dalam kehidupan dimasyarakat.

Metode penelitian adalah studi kasus. Pendekatan penelitian adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Subyek penelitian adalah 3 (tiga) siswa kelas IV SD 5 Jurang Kecamatan Gebog Kabupaten kudus tahun pelajaran 2007/2008 yang dipandang sulit menyesuaikan diri.

Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi, wawancara, observasi dan home visit (kunjungan rumah). Analisis data yang digunakan yaitu Induksi Komplit dan Induksi system Francis Bacon. Adapun teknik yang digunakan pada konseling behavioristik adalah Desensitisasi Sistematik karena teknik ini membuat klien menjadi tenang dan rileks terlebih dahulu. Sedangkan tahap-tahap konseling behavioristik yaitu assesment, Goal setting, teknik implementasi dan Evaluasi termination.

Setelah diadakan konseling terhadap siswa yang mengalami kesulitan menyesuaikan diri, TA sudah mengerti bahwa setiap orang berbeda-beda sehingga TA tidak merasa tertekan lagi. sedangkan MT bisa memahami akan kepergian ibunya yaitu mencari nafkah untuk keluarga dan pasti akan kembali sehingga MT tidak cemas, tidak sedih lagi, LM menyadari akan kekurangan dirinya sehingga tidak malu dan tidak takut lagi, kesemuanya itu membuat ketiga klien menjadi tidak sulit menyesuaikan diri lagi.

Simpulan penelitian : 1 Klien sulit menyesuaikan diri disebabkan dari dua faktor yaitu faktor dari dalam diri anak itu sendiri dan faktor dari lingkungan.2) Upaya untuk mengatasi klien yang sulit menyesuaikan diri yaitu memberikan layanan konseling dengan pendekatan behavioristik dan menggunakan teknik desensitisasi sistematik, sehingga klien dapat merasa tenang dan menyadari tingkah lakunya yang kurang baik untuk diubah menjadi tingkah laku yang baik yaitu bisa menyesuaikan diri.

Saran hasil penelitian : 1. Kepala sekolah mengadakan pertemuan secara periodik dengan guru-guru kelas dalam rangka pembahasan permasalahan yang ada di kelas serta cara mengatasinya dengan cara bimbingan klasikal maupun layanan konseling individual 2. Guru kelas memberikan perhatian yang khusus pada siswa yang sulit menyesuaikan diri dan menindak lanjuti penelitian ini. 3. Kepada orang tua siswa, hendaknya memberikan kasih sayang dan motivasi kepada anak yang berkaitan dengan pelajaran dan hubungan sosial, juga kontrol terhadap kemajuan pendidikan siswa. 4. Bagi siswa agar selalu berkomunikai dengan guru, orang tua dan teman dalam mengatasi masalah apa saja.


Penerapan Model Konseling Behavioral Therapy untuk Mengatasi Siswa Pemalu di TK Pertiwi 1 Klaling Kudus Tahun Pelajaran 2007/2008

Sri Hartati, NIM: 200331034

TK sebagai salah satu lembaga pendidikan luar sekolah paling dasar yang mampu mengembangkan moral dan nilai-nilai agama serta dalam pengembangan sosial dan kemandirian. Hal ini dapat dilihat dari sifat anak TK yang masih kekanak-kanakan. Sifat ini ditunjukkan oleh siswa TK Pertiwi 1 Klaling Kudus. Sifat pemalu dapat dapat dipecahkan melalui pendekatan model konseling Behavioral Therapy. Model konseling ini dapat memberikan sumbangan beraneka ragam teknik behavioral spesifik yang digunakan oleh terapis, karena terapi perilaku menekankan pada berbuat daripada berbicara tentang masalah dan mengumpulkan pemahaman yang dapat membantu klien bisa secara aktif mengubah perilaku mereka sesuai dengan tujuan dari Behavioral therapy yaitu memberikan keterampilan responsi dalam menghadapi problema yang dihadapi oleh siswa khususnya dalam masalah perasaan malu.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apa sajakah yang menyebabkan perasaan pemalu siswa TK Pertiwi 1 Klaling Kudus tahun pelajaran 2007/2008? 2. Bagaimana penerapan model konseling Behavioral Therapy efektif untuk mengatasi sifat pemalu pada siswa TK Pertiwi 1 Kudus tahun pelajaran 2007/2008?.

Tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan perasaan pemalu siswa TK Pertiwi 1 Klaling Kudus tahun pelajaran 2007/2008. 2. Untuk mengetahui penerapan model konseling Behavioral Therapy efektif untuk mengatasi sifat pemalu pada siswa TK Pertiwi 1 Kudus tahun pelajaran 2007/2008.

Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis : Memberikan wawasan keilmuan khususnya yang berhubungan dengan bimbingan dan konseling, lebih khusus wawasan ini menyangkut efektivitas model konseling Behavioral Therapy., Menjadi bahan pustaka untuk penelitian-penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis : menambah wawasan guru TK dalam layanan konseling, khususnya dalam penanganan sifat pemalu siswa TK Pertiwi 1 Klaling Kudus; Memberikan masukan kepada guru TK tentang penanganan siswa yang memiliki sifat pemalu di TK Pertiwi Klaling 1 Kudus;Membantu orang tua peserta didik dalam membimbing putra putrinya yang memiliki sifat pemalu. Membantu siswa untuk mengenali potensi dirinya termasuk kelebihan dan kekurangannya sehingga tidak memiliki sifat pemalu.

Penelitian ini termasuk penelitian kasus yaitu penelitian yang dilakukan secara terperinci dan mendalam terhadap suatu gejala tertentu, sehingga tingkat kemajuan tingkah laku individu dapat dipelajari. Bentuk pendekatan penelitian ini adalah kualitatif deskriftif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian adalah kelompok B TK Pertiwi I Klaling. Jumlah populasi 22 siswa, namun sesuai dengan kasus siswa yang memiliki kasus pemalu 3 siswa. Penentuan sampel dengan menggunakan purposive sampling (sampel bertujuan) yaitu 3 (tiga) sampel siswa yang memiliki sifat pemalu.

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan model Behavioral Therapy dapat disimpulkan bahwa 1. Faktor-faktor yang menyebabkan perasaan pemalu siswa TK Pertiwi 1 Klaling Kudus tahun pelajaran 2007/2008 adalah anak memiliki kekurangan dalam wicara/ gagap dan cadel apabila bicara. lambat belajar, rendahnya ekonomi orang tuanya. 2. Penerapan model konseling Behavioral Therapy efektif untuk mengatasi sifat pemalu pada siswa TK Pertiwi 1 Kudus tahun pelajaran 2007/2008 menggunakan langkah-langkah Assesment, Goal setting, Teniques implementation, Evaluation-Termination.

Dari simpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran kepada kepala sekolah, guru orang tua/ wali murid dan siswa : hendaknya menggunakan model pendekatan konseling Behavioral therapy untuk menangani masalah siswa pemalu karena dari hasil penelitian dapat membuktikan adanya perubahan tingkah laku siswa dari pemalu menjadi pemberani.


Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

Melalui Penerapan Bimbingan Belajar Pada Anak Tuna Grahita

Kelas IV SDLB Purwosari Kudus 2007/2008.


Sri Hartati, NIM: 200531085

Alasan pemilihan judul di atas, karena anak tuna grahita kelas IV SDLB Purwosari Kudus Semester I 2007/2008, pada umumnya belum dapat membaca, sehingga prestasi mata pelajaran Bahasa Indonesia rendah. Membaca merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh semua anak, karena melalui membaca anak dapat belajar banyak tentang berbagai bidang studi. Dan membaca merupakan keterampilan yang harus diajarkan sejak anak masuk SD. Oleh karena itu penulis memberikan bimbingan belajar membaca, dengan harapan anak tuna grahita kelas IV dapat membaca dengan lafal dan intonasi yang benar.

Bimbingan belajar merupakan bentuk layanan yang penting diselenggarakan di sekolah. Dengan bimbingan belajar diharapkan siswa akan memiliki kebiasaan belajar yang baik, sehingga siswa mendapatkan prestasi yang optimal. Bagi sebagian siswa mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang sulit, sehingga siswa perlu mendapatkan layanan bimbingan belajar serta bantuan lebih banyak dari guru dalam memahami mata pelajaran Bahasa Indonesia secara terpadu dan berkesinambungan, agar dapat meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia khususnya membaca secara efektif terhadap siswa kelas IV tuna grahita SDLB Purwosari Kudus Semester I 2007/2008.

Rumusan penelitian ini sebagai berikut : Apakah dengan bimbingan belajar dapat meningkatkan prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia anak tuna grahita kelas IV di SDLB Purwosari Kudus Semester I 2007/2008 ?

Tujuan dalam penelitian ini adalah : 1) siswa dapat mengucapkan kata Bahasa Indonesia dengan lafal dan intonasi yang wajar sesuai dengan konteksnya, 2) agar siswa dapat memiliki kemampuan menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kematangan sosial dan kemampuan berbahasa.

Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat : 1) memberikan informasi bagi siswa untuk pengembangan ilmu pengetahuan dengan bimbingan belajar, 2) memberikan informasi yang diperlukan oleh siswa tersebut dengan bimbingan belajar, 3) menjadi kerangka acuan bagi penelitian-penelitian lebih lanjut.

Penelitian ini dilaksanakan dengan subjek kelas IV tuna grahita SDLB Purwosari Kudus Semester I 2007/2008. Dengan metode pengumpulan data observasi, dokumentasi dan tes untuk mengetahui hasil bimbingan belajar dalam meningkatkan prestasi mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Berdasarkan analisis prosentase diperoleh hasil : 1) Hasil tes sebelum dilaksanakan bimbingan belajar secara klasikal termasuk dalam katagori kurang yaitu 6 siswa (86%) dan katagori cukup 1 siswa (14%), 2) setelah dilaksanakan bimbingan belajar pada siklus I prosentase siswa yang dapat membaca ada 4 siswa (57%) dan yang dapat membaca 3 siswa (43%), 3) Prosentase pada siklus II anak yang dapat membaca ada 6 siswa (83%) dan yang belum dapat membaca 1 siswa (14%), 4) Pelaksanaan bimbingan belajar terbukti dapat meningkatkan prestasi mata pelajaran Bahasa Indonesia terutama membaca.

Kesimpulan setelah dilaksanakan bimbingan belajar prestasi mata pelajaran Bahasa Indonesia terutama membaca ada peningkatan prestasi antara siswa yang satu dengan yang lain berbeda-beda, sesuai kemampuan dan kecerdasan masing-masing siswa.

Saran diberikan kepada: 1) Kepada Kepala SDLB Purwosari Kudus, agar supaya memberi dorongan untuk melaksanakan bimbingan belajar kepada siswa, guna memperoleh peningkatan prestasi belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia seperti yang diharapkan, 2) Kepada Guru, hendaknya dapat mengembangkan bimbingan belajar dengan baik, 3) Kepada para siswa, dapat menyadari kewajiban dan tanggung jawabnya, sehingga kegiatan bimbingan belajar yang diperoleh dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, dapat meningkatkan kemampuan membaca dengan baik, 4) Kepada orang tua, agar dapat membantu dan memperhatikan anak dalam belajar di rumah sesuai tugas-tugas sekolah.


Hubungan Kepuasan Penempatan Di Program Pilihan dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas XII Semester Gasal SMA NU Al Ma’ruf Kudus

Tahun Pelajaran 2007/2008

Sri Mulyanti

Latar belakang permasalahan adalah kepuasan dalam penempatan program pilihan akan mengiringi perasaan siswa bersemangat/bergairah untuk mempelajari mata pelajaran yang ada di program tersebut, sehingga dengan perasaan puas dapat meningkatkan usaha pencapaian prestasi belajar. Winkel (1984) menegaskan bahwa perasaan senang menimbulkan minat yang diperkuat sikap positif terhadap belajar.

Kenyataan di lapangan sebagian siswa ada yang memperhatikan bakat dan kemampuan dalam memilih program pilihan, ada yang memilih program pilihan karena gengsi atau teman akrab/dekat dan ada juga yang karena pertimbangan orang tuanya.

Faktor yang mempengaruhi hasil prestasi belajar adalah faktor intern dan ekstern. Faktor intern meliputi fisik dan psikis, sedangkan faktor ekstern adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Mengingat banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar siswa, maka pada kesempatan yang akan diteliti adalah faktor intern (psikis) yaitu faktor kepuasan penempatan program pilihan terhadap prestasi belajar siswa.

Secara teori hubungan kepuasa penempatan di program pilihan terhadap prestasi belajar mempunyai hubungan yang sangat kuat, namun dalam penelitian ini ternyata hubungan tersebut sangat kecil, hal tersebut dikarenakan ada faktor lain yang lebih kuat hubungannya dengan prestasi belajar.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui besarnya hubungan antara kepuasan penempatan di program pilihan dengan prestasi belajar siswa kelas XII semester gasal SMA NU Al Ma’ruf Kudus tahun pelajaran 2007/2008.

Hipotesis yang akan diuji berbunyi, “Ada hubungan positif yang signifikan antara kepuasan penempatan di program pilihan dengan prestasi belajar siswa kelas XII semester gasal SMA NU Al Ma’ruf Kudus tahun pelajaran 2007/2008.

Pengumpulan data dilakukan melalui angket dan dokumentasi nilai dan selanjutnya diolah secara statistik dengan rumus korelasi Product Moment.

Dari hasil analisis data di atas disimpulkan bahwa variable yang dikorelasikan antara kepuasan penempatan di program pilihan dengan prestasi belajar siswa dengan r hitung 5 % = 0,076; dan r table 5 % = 0,213.

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan menolak hipotesis kerja (Ha) dan menerima hipotesis alternatif (Ho). Hal ini berarti tidak ada korelasi yang cukup berarti antara kepuasan penempatan di program pilihan dan prestasi belajar siswa kelas XII semester gasal SMA NU Al Ma’ruf Kudus tahun pelajaran 2007/2008.

Setelah mengetahui hasil penelitian, maka peneliti memberikan saran; (1) perlu bimbingan belajar bagi siswa dalam pencapaian prestasi belajar; (2) guru pembimbing hendaknya meningkatkan dalam memberikan layanan bimbingan belajar agar prestasi belajar siswa meningkat. Salah satu caranya adalah bekerja sama dengan guru bidang studi, bekerja sama dengan wali kelas, orang tua atau wali dan juga bekerja sama dengan semua pihak yang terkait dengan kemajuan prestasi siswa; (3) perlu memperhatikan faktor motivasi anak dalam belajar dan kondisi lingkungannya sehingga bimbingan belajar yang diberikan di sekolah dan di rumah sejalan serta akan banyak bermanfaat bagi siswa.


Hubungan Layanan Bimbingan Kelompok terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII SMP Bhakti Praja Mejobo Kudus Tahun Pelajaran 2007/2008

Sri Pari Uli


Hasil prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Bhakti Praja Mejobo Kudus prestasi belajarnya rendah dibandingkan dengan sekolah-sekolah lainnya. Untuk mengupayakan kendala tersebut maka pihak sekolah (guru), berusaha mencari jalan pemecahannya yaitu melalui perbaikan dalam sistem pembelajaran termasuk penerapan metode pembelajaran, penyajian materi dengan memakai alat peraga (fasilitas Belajar), dan berbagai kegiatan lainnya yang menunjang seperti layanan bimbingan kelompok bagi siswa yang prestasi belajarnya rendah. Melalui layanan bimbingan kelompok diharapkan dapat berpengaruh terhadap penumbuhan peningkatan prestasi belajar siswa sangat membantu dalam mencapai prestasi belajar yang optimal.

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka penulis kemukakan rumasan permasalahan : 1)Bagaimanakah layanan bimbingan kelompok yang diterapkan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Bhakti Praja Mejobo Kudus semester ganjil tahun pelajaran 2007/2008?. 2) Adakah hubungan bimbingan kelompok terhadap terhadap terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Bhakti Praja Mejobo Kudus Semester ganjil tahun pelajaran 2007/2008 ?.

Tujuan penelitian ini untuk: 1) Mendeskripsikan layanan bimbingan kelompok dan meningkatkan prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Bhakti Praja Mejobo Kudus Semester ganjil tahun pelajaran 2007/2008. 2) Hubungan layanan bimbingan kelompok terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Bhakti Praja Mejobo Kudus Semester ganjil tahun pelajaran 2007/2008.

Manfaat Penelitian 1) Manfaat Teoretis yang diharapkan dari penelitian ini adalah melengkapi referensi yang telah ada, sehingga dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di sekolah khususnya dalam bidang bimbingan konseling. 2) Manfaat Praktis : Bagi kepala SMP Bhakti Praja Mejobo Kudus; Memberikan masukan kepada kepala sekolah tentang layanan bimbingan kelompok sehingga dapat dijadikan sebagai salah satu penentu kebijakan dalam meningkatkan pendidikan di SMP Bhakti Praja Mejobo Kudus; Memberikan masukan dan informasi kepada guru mata pelajaran tentang layanan bimbingan kelompok sehingga dapat dijadikan sebagai wahana untuk meningkatkan prestasi belajar siswa; Memberikan masukan kepada orang tua/wali murid tentang layanan bimbingan kelompok sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk memacu dalam peningkatan prestasi belajar siswa; Memberikan masukan, wawasan, dan informasi kepada siswa tentang pentingnya layanan bimbingan kelompok sehingga dapat dijadikan sebagai sarana untuk meningkat prestasi belajarnya.

Hipotesis dirumuskan: Ada pengaruh yang signifikan layanan bimbingan kelompok terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Bhakti Praja Mejobo Kudus tahun pelajaran 2007/2008

Penelitian ini dilakukan secara studi populasi, maka subyek penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP Bhakti Praja semester ganjil tahun pelajaran 2007/2008, sejumlah 30 siswa.

Variabel penelitian : 1) Layanan Bimbingan Kelompok (variabel Bebas) dan Prestasi Belajar (variabel terikat).

Data penelitian diperoleh dengan angket atau kuesioner sebagai metode pengumpulan data, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah: Product Moment.

Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan : 1) Hasil analisis prosentase diperoleh kategori layanan bimbingan kelompok sangat tinggi 60% atatau 8 siswa, tinggi 30 % atau siswa, sedang 6,6 % atau 2 siswa dan rendah 3,3 4% atau 1 siswa. Sedangkan hasil analisis prosentase kategori prestasi belajar diperoleh sangat tinggi 6,66% atau 17 siswa, tinggi, 36,66 atau 11 siswa sedang dan rendah 6,68 atau 2 siswa. 2) Hasil analisis diketahui N=30 0,833 > r tabel 5% = 0,361. Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara bimbingan kelompok terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Bhakti Praja Mejobo Kudus Semester Ganjil tahun pelajaran 2007/2008”. 3) Hipotesis yang berbunyi “Ada hubungan yang signifikan bimbingan kelompok terhadap prestasi belajar siswa kelas VIII SMP Bhakti Praja Mejobo Kudus Semester I Tahun Pelajaran 2007/2008,” diterima karena teruji kebenarannya.

Saran yang dapat penulis sampaikan berdasarkan simpulan tersebut adalah 1) Kepala Sekolah hendaknya meningkatkan program layanan bimbingan untuk membantu siswa dalam memecahkan berbagai permasalahannya sehingga dapat berkembang secara optimal. 2) Guru pembimbing hendaknya meningkatkan program layanan bimbingan khususnya bimbingan kelompok karena dari hasil penelitian dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 3) Sswa SMP Bhakti Praja hendaknya mengikuti bimbingan kelompok dengan seksama dan sungguh-sungguh, karena layanan ini dapat dijadikan sebagai bekal siswa dalam mengaktualisasikan diri serta meningkatkan prestasi belajar siswa. 4) Orang Tua Siswa Informasi hasil penelitian khususnya layanan bimbingan kelompok dapat dijadikan sebagai wahana bagi orang tua untuk memberikan layanan bimbingan sehingga prestasi belajarnya meningkat.

Layanan Penguasaan Konten untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa dalam Memecahkan Soal Cerita Mata Pelajaran Matematika Kelas I SD 3 Demaan Kudus

Sriyati

Anak-anak telah mampu berfikir tentang gagasan matematis yang rumit tetapi belum dapat menerjemahkan soal cerita, belum mampu untuk mengidentifikasi informasi yang berkaitan dengan soal cerita serta menerapkan operasi penyelesaian untuk memperoleh penyelesaian soal. Kegagalan ini tidak semata-mata berada pada diri siswa, namun juga terletak pada guru. Dalam kondisi seperti ini perlu adanya tindakan untuk merubah proses belajar-mengajar. Oleh karena itu guru dapat menggunakan layanan penguasaan konten dalam pembelajaran soal cerita matematika. Pada pelaksanaan layanan penguasaan konten, harus menegakkan dua nilai proses pembelajaran yaitu implikasi High-touch dan High-tech.

Permasalahannya adalah apakah layanan penguasaan konten dapat membantu siswa menerjemahkan soal cerita ke dalam model matematika, serta dapat memecahkan soal cerita matematika?

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa melalui layanan penguasaan konten siswa kelas I SD 3 Demaan Kudus Semester 1 Tahun Pelajaran 2007/2008 dapat menerjemahkan soal cerita ke dalam model matematika serta dapat menyelesaikan soal cerita matematika tersebut.

Manfaat penelitian: 1.Menjadi sumbangan pemikiran yang baik pada sekolah dalam rangka perbaikan belajar dan pembelajaran mata pelajaran matematika. 2.Bagi siswa membantu dalam menyelesaikan soal cerita matematika. 3.Guru memperoleh pendekatan dan teknik yang lebih efektif serta menyenangkan dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

Layanan penguasaan konten merupakan layanan bantuan kepada individu (sendiri-sendiri ataupun dalam kelompok) untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui kegiatan belajar. Kompetensi atau kemampuan yang dipelajari itu merupakan suatu unit konten yang di dalamnya terkandung fakta dan data, konsep, proses, hukum dan aturan, nilai, persepsi, afeksi, sikap dan tindakan yang terkait di dalamnya. Hipotesis tindakan: layanan penguasaan konten dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan layanan penguasaan konten. Adapun subyek penelitiannya siswa kelas I SD 3 Demaan Kudus Tahun Pelajaran 2007/2008 sebanyak 50 siswa. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklus memuat langkah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus I lebih menekankan pada meningkatkan kemampuan siswa dalam menerjemahkan soal cerita ke dalam model matematika, serta sebaliknya membuat soal cerita jika model matematikanya diketahui. Siklus II menekankan pada meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan atau memecahkan soal cerita matematika tersebut. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa layanan penguasaan konten dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas I SD 3 Demaan Kudus dalam menerjemahkan soal cerita ke dalam model matematika, selanjutnya dapat meningkatkan kemampuan dalam menyelesaikan soal cerita matematika.

Berdasarkan simpulan di atas, penulis menyampaikan saran sebagai berikut: 1.Guru kelas hendaknya bekerjasama dengan guru pembimbing untuk menggunakan layanan penguasaan konten dalam usaha meningkatkan kemampuan memecahkan soal cerita matematika, 2.Kepala sekolah hendaknya memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada guru untuk melaksanakan layanan penguasaan konten, 3.Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan penelitian dengan mengetahui pengaruh layanan penguasaan konten dalam meningkatkan kemampuan memecahkan soal cerita matematika.

Tidak ada komentar: