Selasa, 22 April 2008

Tokoh Konseling Eksistensial

FRANKL, VIKTOR E.

Viktor Emil Frankl lahir di Wina pada tanggal 26 Maret 1905. Ayahnya, Gabriel Frankl adalah seorang Moravia yang tangguh dan berdisplin tinggi yang awalnya bekerja sebagai stenografer dan kemudian menjadi direktur Kementerian Kesejahteraan Sosial. Sedangkan ibunya, Elsa Frankl, adalah seorang wanita Praha yang lembut dan sangat taat beragama.

Sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, Viktor adalah seorang anak yang sangat cerdas dan selalu ingin tahu. Bahkan ketika berusia empat tahun, dia sudah bercita-cita ingin menjadi fisikawan.

Di sekolah menengah, Viktor terlibat aktif dalam organisasi Buruh Sosialis Muda. Ketertarikannya terhadap masalah kemanusiaan mendorong minatnya tertuju pada studi-studi psikologi sangat kuat. Dia menamatkan sekolah menengah dengan sebuah esai psikologi tentang filosof Schopenhauer yang dimuat dalam International Journal of Psychoanalysis. Sejak saat itu, dia dengan intens berkorespondensi dengan Sigmud Freud.

Tahun 1925, setahun setelah lulus dari sekolah menengah dan sedang kuliah kedokteran, Frankl bertemu dengan Freud. Walaupun begitu, Frankl lebih tertarik dengan teori Alfred Adler dan setahun kemudian dia menerbitkan sebuah artikel berjudul “Psychotherapy and Weltanschauung” dalam jurnal internasional psikologi individual milik Adler. Tahun berikutnya, Frankl menggunakan istilah logoterapi untuk pertama kalinya dalam kuliah-kuliah umum yang dia berikan dan mulai membangun teori psikologinya sendiri.

Tahun 1928-1929, Frankl mengadakan pusat konseling gratis untuk para remaja di Wina dan enam kota lainnya dan mulai bekerja di Psychiatric University Clinic. Tahun 1930, dia memperoleh gelar doktor dalam bidang kedokteran, dan dipromosikan sebagai asisten. Tahun-tahun selanjutnya, dia meneruskan penelitiannya dalam bidang neurologi.

Tahun 1933, dia dituduh terlibat dalam kasus bunuh diri seorang wanita di Psychiatric Hospital, sebuah rumah sakit yang didatangi ribuan pasien setiap tahunnya. Tahun 1937, Frankl membuka praktik neurologi dan psikiatri sendiri. Setahun kemudian, Hitler menduduki Austria. Dia memang berhasil mendapatkan visa ke Amerika Serikat tahun 1939, namun dibiarkan tidak berlaku mengingat orang tuanya yang sudah uzur.

Frankl ditunjuk sebagai kepala bagian neurologis di Rotschild Hospital pada tahun 1940, yaitu satu-satunya rumah sakit untuk orang Yahudi di Wina selama pendudukan Nazi. Dia kerap dengan sengaja melakukan kesalahan diagnosis terhadap pasien-pasiennya karena ingin menghalangi kebijakan pemerintah Nazi yang berusaha mengeluarkan izin euthanasia bagi penderita sakit jiwa. Dalam periode inilah dia mulia menulis catatannya, Ärztliche Seelsorge, atau The Doctor and the Soul.

Frankl menikah tahun 1942, tapi bulan September tahun itu juga, dia, isterinya, ayah, ibu serta saudaranya ditahan dan di bawa ke kamp konsentrasi di Theresienstadt, Bohemia. Ayahnya meninggal karena kelaparan. Ibu dan seorang saudaranya tewas di Auschwitz tahun 1944. Istrinya meninggal di Bergen-Belsen tahun 1945. Hanya saudaranya perempuan yang selamat dan mengatur kepindahannya ke Australia beberapa waktu kemudian.

Ketika dia dipindahkan ke Auschwitz, manuskrip The Doctor and the Soul yang berhasil dia bawa ditemukan tentara Nazi dan kemudian dihancurkan. Keinginannya untuk menyelesaikan karya ini dan harapannya untuk suatu saat nanti dapat berkumpul lagi dengan isteri dan keluarganya membuat dia tidak kehilangan semangat di tengah-tengah keadaan yang sama sekali tidak memungkinkan adanya harapan.

Setelah berpindah-pindah dari satu kamp ke kamp lain, Frankl akhirnya bisa mencuri kesempatan menulis. Dia berusaha merekonstruksi menuskrip yang telah dihancurkan Nazi di dalam kertas-kertas curian. Bulan April 1945, kamp tempat Frankl ditahan berhasil dibebaskan dan dia pulang ke Wina hanya untuk menyaksikan kematian istri tercinta.walaupun sedang dirundung kesedihan dan kesepian, dia ditunjuk sebagai direktur Vienna Neurological Policlinic, yang dijabatnya selama 25 tahun.

Akhirnya, dia berhasil menulis ulang manuskrip The Doctor and the Soul dan menerbitkannya. Berkat buku ini, dia diberi kesempatan mengajar di University of Vienna Medical School. Sembilan hari berikutnya, dia selesai menulis buku lain yang kemudian diberi judul Man’s Search for Meaning. Terhitung sejak awal terbit sampai menjelang kematiannya, buku itu telah laku sebanyak 9 juta kopi, 5 juta di antaranya di Amerika.

Dalam periode ini , dia juga bertemu dengan asisten ruang operasi bernaa Eleonore Schwindt --Elly—dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Walaupun usia gadis itu separuh dari usianya, namun dia merasa gadis inilah yang menghidupkan kembali semangat di dalam dirinya. Mereka menikah tahun 1947 dan dikaruniai seorang putri, Gabriere.

Tahun 1948, Frankl meraih gelar doktor di bidang filsafat. Disertasinya berjudul The Unconscious God berusaha menelaah hubungan psikologi dan agama. Tahun itu juga dia ditunjuk sebagai profesor tamu di bidang neurologi dan psikiatri pada University of Vienna. Tahun 1950, dia mendirikan sekaligus mengepalai The Austrian Medical Society for Psychotherapy.

Setelah menjadi profesor penuh, dia semakin terkenal di luar lingkungan Wina. Dia memperoleh profesor kehormatan, Doktor Honoris Causa dan berbagai penghargaan dari berbagai perguruan tinggi dan lembaga tinggi lainnya. Di antaranya adalah Oskar Pfister Prize daei American Society of Psychiatry dan nominator Nobel Perdamaian.

Frankl tetap mengajar di University of Vienna sampai tahun 1990. Frankl adalah seorang pria yang awet muda. Dia adalah pendaki gunung tangguh dan memperoleh izin penerbangan di usia 67 tahun.

Tahun 1992, keluarga dan teman-temannya mendirikan Viktor Frankl Institute. Tahun 1995, dia menyelesaikan autobiografinya, dan pada tahun 1997, dia menerbitkan karya terakhirnya Man’s Search for Ultimate Meaning. Dia telah menuois 32 buku dan diterjemahkan ke dalam 27 bahasa.

Viktor Frankl meninggal dunia pada tanggal 2 September 1997 karena serangan jantung setelah dirawat oleh isterinya Eleanor, putrinya Dr. Gabriele-Vesely, cucunya Katharina dan Alexander serta cicitnya Anna Viktoria.

Teori dan terapi Frankl lahir dari pengalamannya selama menjadi tawanan di kamp konsentrasi Nazi. Karena begitu banyak menyaksikan orang yang berhasil dan gagal memperoleh kesempatan untuk bertahan hidup, akhirnya dia berkesimpulan bahwa filosof Friedrich Nietzsche memang benar ketika berkata: “Dia yang punya alasan untuk hidup adalah dia yang berdiri tegak bertahan tanpa bertanya bagaimana caranya.” Frankl menganggap bahwa mereka yang tetap berharap bisa bersatu dengan orang-orang yang dicintai, mereka yang merasa punya sesuatu yang perlu dituntaskan di masa depan, mereka yang punya keyakinan kuat, ternyata punya kesempatan lebih banyak dari pada mereka yang kehilangan harapan. Teorinya ini dinamakannya dengan logoterapi yang mempostulatkan kehendak untuk mencari makna sebagai sumber utama motivasi manusia.


(Bahan rancangan buku Ensiklopedi Bimbingan dan Konseling, Susilo Rahardjo)

Tidak ada komentar: