Rabu, 27 Oktober 2010

METODE BIOGRAFIS

METODE BIOGRAFIS

(Bahan Kuliah Pemahaman Individu Teknik Nontes)


A. Tujuan Umum

Setelah mempelajari metode biografis, tujuan umum yang dicapai mahasiswa adalah:

1. Memilih, menyusun dan mengembangkan instrumen biografis sebagai teknik asesmen bimbingan dan konseling, dan

2. Mengadministrasikan catatan-catatan biografis untuk mengungkap masalah-masalah konseli.

B. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yang hendak diperoleh mahasiswa adalah setiap mahasiswa mampu:

1. Merancang atau mempersiapkan dengan benar berbagai bahan yang hendak dipahami dengan metode biografis

2. Melaksanakan metode biografis,

3. Melakukan analisis hasil biografis, dan

4. Memanfaatkan hasil biografis untuk kepentingan bimbingan dan konseling.

C. Kata Kunci

Metode biografis, biografi, otobiografi, otobiografi berstruktur, otobiografi tidak berstruktur, buku harian, kenang-kenangan masa muda, case history

D. Media Pembelajaran

Untuk menunjang pembelajaran pada bab ini, media yang digunakan antara lain Laptop, LCD, contoh biografi, otobiografi, otobiografi berstruktur, otobiografi tidak berstruktur, jika mungkin buku harian, kenang-kenangan masa muda, dan case history.

E. Uraian Materi

1. Pengertian Metode Biografis

Metode biografis merupakan cara memahami individu dengan mempelajari ungkapan pikiran dan perasaan individu terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya melalui catatan yang ditulis dia sendiri dan/atau ditulis oleh orang lain. Secara etimologis metode biografis adalah metode yang mempergunakan bahan-bahan yang berwujud tulisan mengenai kehidupan individu yang dipahami, baik tulisan itu dibuat oleh individu yang bersangkutan, maupun ditulis oleh orang lain. Suryabrata (1984:13) menyatakan, bahwa bahan-bahan biografis yang banyak dipergunakan untuk memahami individu adalah biografi, otobiografi, buku harian, kenang-kenangan masa muda, dan case history.

2. Biografi

Biografi adalah tulisan mengenai seluk beluk kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain. Biografi berisi gambaran tentang kejadian-kejadian penting yang dialami oleh seseorang dalam hidupnya yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadi orang tersebut.

Kelemahan metode ini adalah sangat dipengaruhi oleh sikap dan penilaian penulis terhadap orang yang ditulis biografinya. Karena itu dalam menganalisis dan menginterpretasikan data biografi harus dilakukan secara hati-hati, tidak langsung menerima tulisan tersebut secara mutlak tanpa reserve. Disarankan seyogyanya konselor tidak menggunakan metode ini secara tunggal, melainkan dilengkapi dengan otobiografi, buku harian, dan sebagainya.

Biografi merupakan catatan pribadi seseorang yang ditulis oleh orang lain (misalnya guru, orang tua, saudaranya, temannya) yang dapat berupa:

a. perjalanan hidup anak

b. perkembangan anak

c. cita-cita dan harapan anak

d. pengalaman mengesankan yang dialami anak.

Pada umumnya jarang sekali biografi yang ditulis orang tua, guru, saudara, dan teman tentang konseli sebagaimana contoh di atas, kecuali atas permintaan, itupun dapat terwujud dengan rapport yang intensif antara konselor dengan penulis biografi.

Berikut ini ditampilkan dua contoh biografi, contoh pertama Abraham Lincoln yang penulis kutip dari Hart (1982: 506-507), dan contoh kedua dari tulisan seorang ibu.

Contoh 9.1

ABRAHAM LINCOLN

1809 - 1865

Presiden Amerika Serikat ke-16 ini, Abraham Lincoln, salah seorang yang paling termasyhur dan tokoh politik paling mengagumkan yang pernah dipunyai Amerika Serikat –atau negeri mana pun juga. Nah, kalau begitu halnya, sebab apa dia tidak termasuk dalam daftar urutan utama? Apakah pembebasan 3.500.000 budak belian bukan karya besar?

Memang begitu. Tapi, bila kita tengok ke belakang, akan tampaklah bahwa kekuatan di seluruh dunia memang berjuang keras tak tertahankan oleh kekuatan apa pun untuk melenyapkan segala bentuk perbudakan. Banyak negara-negara telah menghapuskan sistem perbudakan bahkan sebelum Lincoln memerintah, dan dalam tempo lima puluh lima tahun sesudah meninggalnya, sebagian besar negara berbuat begitu. Yang paling dihargai dari karya Lincoln adalah mempercepat proses itu di suatu negeri, Amerika Serikat.

Walau bagaimanapun, jasa hasil karya Lincoln terbesar adalah mempertahankan kesatuan Amerika Serikat menghadapi usaha pemisahan diri negara-negara bagian sebelah selatan negeri. Untuk perbuatan ini saja dia berhak dicantumkan dalam daftar urutan buku ini.

Tapi, melalui pemilihan Lincolnlah yang jadi sebab pemisahan negara-negara bagian sebelah selatan itu. Dan tidak juga bisa dipastikan Utara akan gagal memenangkan perang saudara apabila orang selain Lincoln jadi presiden. Dan di atas segala-galanya, Utara membuka peperangan dengan modal yang lebih unggul ditilik dari sudut jumlah penduduk dan juga lebih besar dalam hasil industri.

Bahkan apabila Utara tidak memenangkan perang, secara keseluruhan jalannya sejarah tidak akan mengalami perubahan besar. Kaitan bahasa, agama, kebudayaan dan perdagangan antara Utara dan Selatan begitu eratnya keduanya akan bersatu juga. Jikalau perpecahan berlangsung selama dua puluh tahun, atau taruhlah, lima puluh tahun, ini pun hanya merupakan peristiwa kecil saja dalam sejarah dunia. (Layak diingat bahwa meski tanpa Selatan, Amerika Serikat sekarang tetap jadi negara nomor empat terbesar penduduknya di dunia, dan akan tetap menjadi negeri industri yang paling terkemuka).

Apakah ini berarti Lincoln tokoh yang sama sekali tak penting? Sama sekali buka. Kariernya telah memberi pengaruh mendalam kepada jutaan orang dalam satu generasi. Namun, dia belum setara pentingnya seperti Mahavira yang pengaruhnya berlangsung terus berabad-abad.

Contoh 9.2

MOTIVASI YANG SUKSES

(ditulis oleh seorang ibu tentang anaknya)

Saya memperhatikan perkembangan pendidikan anak saya di program studi pada suatu perguruan tinggi. Dari cerita yang saya dengar ketika anak saya belajar bersama di rumah kami dengan teman-temannya se angkatan, saya menyimpulkan bahwa program studi tersebut belum pernah meluluskan delapan semester karena hambatan dalam menyelesaikan skripsi. Pada umumnya, para mahasiswa sudah menyelesaikan teeori delapan semester.

Alasan terhambatnya penulisan skripsi antara lain karena mahasiswa hanya boleh memulai menulis skripsi di semester delapan (di semester delapan ada tiga mata kuliah termasuk skripsi), dosen pembimbing cenderung menunggu keaktivan mahasiswa tidak didorong dan diingatkan untuk segera menyelesaikan skripsinya, skripsi harus berdasarkan hasil penelitian lapangan (bukan studi pustaka atau laboratorium), bahan pustaka yang tersedia di perpustakaan program studi dan perpustakaan universitas masih terbatas, kompetisi sesama mahasiswa kurang terbangun (mungkin karena mahasiswanya sedikit), dan akreditasi program studi tersebut baru tiga semester berjalan –dengan demikian mahasiswa angkatan sebelumnya tidak segera menyelesaikan skripsi karena belum terakreditasi.

Mencermati kondisi tersebut, saya mencoba berdiskusi dengan anaak saya pada setiap ada kesempatan santai di rumah. Saya memberikan pemahaman dan dorongan bahwa ”kamu mestinya bisa menyelesaikan skripsi pada akhir semester delapan atau awal semester sembilan, sehingga kamu bisa wisuda pada semester sembilan”. Kami sering diskusi tentang hal tersebut dan merancang strategi untuk mencapainya.

Selanjutnya anak saya intensif melakukan konsultasi seminggu dua kali dan ternyata didukung oleh dua orang pembimbingnya. Setiap waktu yang ada sejak pertengahan semester delapan (sekitar bulan Maret), dia mulai menulis proposal, dilanjutkan menulis skripsi. Di antara kesibukan menyusun skripsi waktu luangnya di siang sampai sore hari digunakan untuk nonton teve, baca komik, bercanda dengan keluarga, konsultasi, dan tidur. Hampir setiap hari mulai jam 02.00 sampai jam 09.00 biasanya digunakan anak saya untuk down load internet, mengkaji kepustakaan dan menulis skripsi.

Akhirnya kerja keras anak saya berhasil, dan pada akhir Oktober tahun kemarin dia diwisuda sebagai sarjana. Dengan demikian ia sudah merintis bahwa program studi tersebut bisa diselesaikan dalam waktu normal kuliah.

Bagaimana anda sebagai calon konselor menggunakan data biografi tersebut untuk memahami individu?

3. Otobiografi

Otobiografi adalah tulisan mengenai gambaran tentang kejadian-kejadian yang dialami oleh seseorang dalam hidupnya yang mempengaruhi perkembangan dan pembentukan pribadinya yang ditulis oleh individu itu sendiri. Jadi otobiografi merupakan biografi yang ditulis sendiri oleh yang bersangkutan.

Metode ini cukup sulit dikembangkan di SD dan SLTP bahkan siswa SMTA pun masih diragukan kemampuannya untuk menuliskan diri sendiri tentang apa yang dialami dan dirasakannya. Kalau pun mampu, masih perlu dipertanyakan dan dikaji kebenaran tentang apa yang dituliskannya; apakah merupakan kejadian yang sebenarnya yang mempengaruhi kehidupannya, atau hanya merupakan akibat sampingan dari yang akan diungkap.

Kesulitan lain yang mungkin dihadapi adalah keterbukaan palsu yang dituliskan, dalam arti siswa hanya mau menuliskan hal-hal yang baik saja, dan dengan sengaja maupun tidak sengaja menyembunyikan hal-hal yang kurang baik/tidak baik. Misalnya kebiasaan membolos, kebiasaan mengambil sesuatu milik teman atau orang lain, kebiasaan tidak belajar, kebiasaan merokok, kebiasaan ngepil, kebiasaan mengkonsumsi miras.

Untuk mengecek kebenaran tulisan tersebut siswa diminta untuk menuliskan otobiografinya secara berulang-ulang. Otobiografi mempunyai dua bentuk (Wibowo, 1984:63), yaitu otobiografi yang berstruktur dan otobiografi yang tidak berstruktur.

a. Otobiografi berstruktur

Otobiografi berstruktur yaitu otobiografi yang dalam penulisannya menurut garis-garis besar yang telah ditentukan lebih dahulu. Konselor memberikan petunjuk kepada siswa mengenai cara menulisnya dan disesuaikan dengan keadaan masing-masing penulis/siswa, membuat hal-hal yang menarik, tidak terlalu sukar dan telah biasa dikenal oleh siswa. Sebab dengan demikian akan dapat mendorong siswa untuk lebih detil dalam menceriterakan dan menuliskan dirinya.

Biasanya pertanyaan atau pernyataan yang sederhana dan bersifat pribadi lebih menarik siswa untuk menuliskannya.

Misalnya : Kegiatanku pada waktu libur semester.

Bagaimana saya dapat memecahkan masalah saya?

Pergaulan saya sehari-hari dengan teman sekelas.

Pengalaman hidupku yang paling mengesankan.

b. Otobiografi tidak berstruktur

Otobiografi tidak berstruktur adalah otobiografi yang disusun bukan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan khusus yang telah ditentukan. Dasar pandangan teknik ini adalah siswa-siswa dapat lebih banyak mengungkapkan dirinya sendiri atas dorongan kemampuannya sendiri.

Kesulitan yang mungkin terjadi dalam menulis otobiografi yang tidak berstruktur ini adalah siswa mengalami kesulitan tentang apa yang akan diceriterakan dan dituliskan tentang dirinya, dari mana dia mulai menulis.

Jika teknik otobiografi ini hendak dipergunakan untuk memahami individu, maka konselor sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1) Harus ada kepastian bahwa membuat otobiografi mempunyai manfaat membantu siswa mengatasi masalah yang dihadapi sesuai dengan taraf perkembangannya, jenis masalah, dan keterampilan siswa dalam mengarang (mengekspresikan isi hati dan perasaannya).

2) Siswa tidak boleh dipaksakan untuk membuat otobiografi. Konselor harus lebih dahulu menjelaskan tujuan penulisan otobiografi, yaitu untuk mengenal dirinya sendiri dengan lebih baik.

3) Konselor harus memberikan beberapa petunjuk mengenai cara menulis otobiografi, misalnya urutan kejadian yang sangat penting dan hal-hal lain yang perlu diperhatikan.

4) Penulisan otobiografi bukanlah dimaksudkan untuk membenarkan semua sejarah hidup sampai hal-hal yang sekecil-kecilnya, tetapi dapat diambil judul yang sangat berkenan bagi siswa.

5) Dalam menganalisis dan menginterpretasi data otobiografi hendaklah mencari hal-hal yang relevan dan harus mengingat keterbatasan dari teknik ini.

Beberapa hal yang dapat ditulis dalam otobiografi antara lain dapat berupa:

a. cita-cita

b. pengalaman yang paling mengesankan

c. perjalanan hidup

Contoh berikut menggambarkan otobiografi berstrukturyang ditulis dua orang siswa ketika diminta konselor untuk menuliskan pengalaman hidupnya yang paling mengesankan.

Contoh 9.3

SUNGGUH!!! AKU MALU SEKALI

Pada hari Rabu saat Mid Semester Gasal tahun pelajaran 2009/2010 perasaanku tidak nyaman. Aku merasa tidak siap untuk mengikuti mid semester. Kemarin sepulang mid aku dan kawan-kawan jalan-jalan ke mall karena ada obral pakaian, sampai rumah sudah jam lima sore. Setelah membantu pekerjaan rumah sebagaimana biasa, aku mandi setelah sholat maghrib. Aku lanjutkan makan malam sambil nonton Opera van Java. Malam itu aku lupa belajar.

Pagi-pagi jam 04.30 aku bangun, setelah sholat subuh aku membuka buku dan catatan Sosiologi. Saya merasa tidak ada nyantol satu kalima tpun ketika kubaca buku dan catatanku. Saya putuskan membuat ”contekan” dengan kertas yang saya potong selebar 5 cm.

Saat tes mid semester berlangsung, keringat dinginku mulai mengalir dari tengkuk ke punggung. Aku gelisah karena banyaak soal yang belum terjawab. Saya akhirnya mencoba menyontek dari ”contekan” yang sudah saya masukkan di behaku. Pelan-pelan saya tarik kertas contekan itu sambil melirik ke sana kemari mencari posisi pengawas. Aman, batinku. Kedua pengawas sedang berbisik-bisik di dekat pintu.

Saya asyik mencontek, ternyata banyaak yang cocok dengan soal yang ada. Tahu-tahu bahuku ditepuk pak Gatot sambil berkata ”Ngapain An?”, Aku kaget sampai melonjak dari tempat dudukku. Teman-teman satu ruangan serentak tertawa. Aku malu sekali. Tetapi aku lebih malu ketika pak Gatot menarik kertas ”contekan” yang sebagian masih tersimpan di behaku. Jika di depanku ada kaca, pasti nampak wajahku yang pucat pasi dan berlinang air mata saking malunya. Bahkan aku rasanya mau pipis.

Sungguh! Saya malu sekali hari itu, dan aku kapok tak ingin mengulangi.

Contoh 9.4

TEMAN KETIKA NAIK BIS PERTAMA KALI

Pengalaman saya yang palaing mengesankan adalah ketika saya naik bis dari Pati menuju Semarang. Waktu itu saya baru pertama kali naik bis apalagi waktu itu sendirian tanpa adanya seorang teman. Ketika di bis saya takut dan bingung karena tidak mempunyai pengalaman naik bis, apalagi ke Semarang. Kakak saya berjanji menjemput di terminal Terboyo Semarang. Di tengah perjalanan ketika bis sampai di batas kota Pati-Kudus, ada seorang pemuda yang menawarkan tempat duduknya kepada saya. Tiba-tiba malah ada seorang wanita yang menyerobot untuk duduk duluan. Jadi saya masih tetap berdiri karena tempat duduknya penuh. Pemuda tadi yang kemudian berdiri dekat saya, mengajak ngobrol. Ternyata dia berasal satu kecamatan dengan saya, Pucakwangi. Saya langsung merasa senang dan akrab dengannya, saya berfikir, wah asyik ada teman ke Semarang.

Sampai di terminal kita berpisah karena saya harus ke UNNES dan dia ke Simpang Lima. Tapi kita sudah sepakat kalau pulang nanti bareng, akhirnya kita saling tukar nomor hape.

Setelah dua hari di Semaarang dan ujian SMPTN pun selesai saya memutuskan segera pulang. Semula kakak saya mau mengantar pulang naik sepeda motor, tetapi karena saya sudah janjian sama teman saya, akhirnya saya memutuskan untuk naik bis lagi dan ketemu teman saya. Itulah pengalaman saya ketika naik bis yang pertama kali sehingga itu sangat berkesan bagi saya. Apalagi saya mendapat teman baru dari saya naik bis tersebut.

(sebagaimana ditulis Srikandi dalam awal suatu sesi konseling)

Bagaimana anda memahami otobiografi terstruktur yang ditulis Anny dan Srikandi tersebut?

4. Buku Harian

Buku harian ditulis oleh seseorang, biasanya berisikan hal-hal yang bersifat pribadi dan dianggap sangat rahasia oleh yang bersangkutan. Di sini dapat diungkapkan hal-hal yang tidak mungkin dikatakan kepada setiap orang, merupakan tempat curhat bagi penulisnya. Justru karena isinya yang demikian itulah maka buku harian merupakan sumber data yang sangat berharga untuk keperluan pemahaman individu.

Namun perlu dicatat, bahwa buku harian itu belum tentu memberikan gambaran yang jujur dan otentik mengenai penulisnya. Terdorong oleh keinginan untuk nampak bernilai mungkin seseorang dengan sengaja atau tidak sengaja, berusaha menyembunyikan kelemahan-kelemahannya. Misalnya tidak menulis sisi buruk pribadinya sendiri atau terlalu menonjolkan usaha-usahanya yang berhasil. Tetapi bila kita dapat menempatkan buku harian tersebut secara wajar, maka sangat bermanfaat untuk kepentingan pemahaman individu.

Kesulitan yang pasti dialami oleh konselor jika menggunakan buku harian sebagai upaya memahami individu, adalah bahwa tidak mudah seseorang dengan sukarela menyerahkan buku hariannya untuk dibaca oleh orang lain, termasuk konselor. Karena itu upaya untuk dapat memperoleh buku pribadi bukan hal yang mudah. Sering terjadi konseli yang sudah akrab pun enggan untuk menyerahkan buku pribadinya kepada konselor.

Contoh 9.5:

Saya sekarang duduk di kelas III IPS. Setahun yang lalu ketika di kelas II aku naksir –sebagai ganti kata cinta yang belum pernah terucapkan. Wiwied adik kelasku yang aku perhatikan sejak MOS –Masa Orientasi Siswa.

Wiwied ternyata jinak-jinak merpati, didekati cuwek, tetapi dari jauh dia sering tersenyum padaku, entah itu di kantin, di parkir sepeda motor saat mau naruh atau ambil seepeda motor. Namun ketika saya ke rumahnya –maunya sih ngapelin dia--, atau ketemu di sekolah hanya berdua, dia tidak menunjukkan membalas perasaanku.

Bimo teman dekatku sekelas kasihan melihat cintaku layu sebelum mekar. Ia beri info kalau Wiwied punya hubungan dekat dengan Kresna siswa kelas III IPA. Padahal sebelumnya Kresna sudah dekat dengan Dewi teman sekelasku. Bimo menyarankan supaya aku pacaran dengan Dewi saja yang sekarang hubungannya dengan Kresna agak renggang karena ada Wiwied.

Saya rasa dan pikir saran Bimo oke juga. Saya mulai coba dekati Dewi, dan saya cermati Dewi manis juga yang selama ini tidak kelihatan karena tertutup sosok Wiwied. Pelan tapi pasti aku mulai dekat dengan Dewi, dan pada saat kemping di Kajar camping Ground aku nyatakan cintaku pada Dewi. Aduh mak, ternyata Dewi menerima cintaku. Ya Allah terima kasih dan puji syukur padamu, telah Kau berikan makhluk manis ini jadi pacarku.

Sekarang saat menjelang Ujian Nasional kami sering belajar bersama, berdua atau rame-rame dengan teman satu kelas. Mudah-mudahan cinta kami berdua sampai tujuan.

Kudus, saat hujan deras tengah malam medio Januari 2010

5. Kenang-kenangan Masa Muda

Kalau buku harian kebanyakan dibuat oleh anak-anak pada masa remaja, maka kenang-kenangan masa muda ini kebanyakan dibuat oleh mereka yang telah melewati masa setengah umur. Orang-orang yang telah merasa tua, yang menyadari bahwa akhir hidupnya pada suatu ketika akan tiba juga, seringkali menengok ke masa lampau, masa mudanya. Sering pula dia merindukan masa mudanya sebagai masa yang paling indah dan ingin mengalaminya kembali. Kenang-kenangan yang demikian itu dapat menjadi sumber untuk memahami individu. Hanya saja kelemahan teknik ini adalah seperti teknik biografis yang lain, yaitu sukar dijamin kejujuran tentang masa muda penulisnya.

Banyak contoh buku yang ditulis sebagai kenang-kenangan masa muda. Anda bisa cari di perpustakaan atau toko buku untuk memahami hal ini.

6. Case history

Case history sebenarnya merupakan penggunaan berbagai sumber biografis untuk keperluan analisis suatu gejala. Berbagai sumber yang mungkin dapat ikut mengatasi suatu gejala yang sedang dihadapi dapat dipergunakan, misalnya penyakit-penyakit yang pernah diderita, perceraian orang tuanya, tidak naik kelas atau tidak lulus ujian, kegagalan dalam pergaulan, perlakuan orang tua di masa kanak-kanak, dan sebagainya. Data masa lampau siswa akan dapat diperoleh dengan menggunakan teknik case history atau riwayat kasus.

Case history menggambarkan riwayat seseorang dalam bentuk yang lengkap dan objektif. Data yang dikumpulkan dalam riwayat kasus antara lain meliputi:

(1) identitas konseli

(2) pengalaman masa kanak-kanak

(3) riwayat keluarga

(4) riwayat pendidikan

(5) riwayat kesehatan

(6) perkembangan sosial

(7) hasil tes (psikologis dan achievement)

(8) pengalaman kerja

(9) hobi, minat, tujuan dan harapan hidup

(10) penyesuaian pribadi dan sosial

Data yang telah diperoleh dalam riwayat kasus, kemudian dianalisis dalam studi kasus. Dengan demikian dikatakan bahwa langkah pertama studi kasus hampir sama dengan langkah riwayat kasus.

Case history atau riwayat kasus merupakan tugas administratif yang tidak mengadakan/melakukan interpretasi terhadap data yang telah dikumpulkan, sedangkan studi kasus memerlukan interpretasi dan merupakan tugas yang memerlukan pemikiran dan pandangan yang lebih luas. Data yang dikumpulkan dalam studi kasus diinterpretasi dan ditetapkan diagnosis yang kemudian dipakai sebagai titik tolak pemberian bantuan.

Contoh case history terlampir dalam lampiran buku ajar

7. Kelebihan dan Kekurangan Metode Biografis

Biografis sebagai metode untuk memahami individu mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan metode lainnya. Kelebihan-kelebihan tersebut antara lain:

1) Data yang dikemukakan oleh konseli merupakan data otentik. Hal ini didasarkan pada asumsi, bahwa konseli merupakan orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri.

2) Data yang dikemukakan konseli dalam bahan-bahan biografis ini memberikan gambaran tentang pengalaman dan pandangan dirinya terhadap sesuatu hal.

3) Data biografis yang diperoleh dari orang yang dekat dengan konseli dapat memberikan gambaran tentang hubungan konseli dengan sumber data yang bersangkutan.

Di samping kelebihan-kelebihan, beberapa kelemahan yang terdapat pada metode biografis adalah:

1) Seorang konseli cenderung tidak menceritakan kekurangan yang ada pada dirinya.

2) Sumber data yang dekat dengan konseli terutama dalam hubungan emosional, bisa jadi tidak menceritakan kekurangan konseli.

Padahal informasi tentang kekurangan konseli sebagaimana poin (1) dan (2) tersebut dapat dipergunakan sebagai bahan bagi konselor untuk memahaminya dan menjadi salah satu dasar dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling. Oleh karena itu upaya memperoleh data dengan metode biografis ini hendaknya dapat dilakukan dengan sungguh-sungguh, antara lain dengan membina hubungan baik (rapport) dengan sumber data.

F. Rangkuman

1. Metode biografis adalah cara memahami individu dengan mempelajari ungkapan pikiran dan perasaan individu terhadap dirinya sendiri dan lingkungannya melalui catatan yang ditulis dia sendiri dan/atau ditulis oleh orang lain

2. Beberapa data yang dapat diperoleh dengan metode biografis untuk memahami individu antara lain biografi, otobiografi, buku harian, kenang-kenangan masa muda, dan case history.

G. Tes Formatif

1. Pelajari biografi para tokoh yang mencetuskan teori konseling tertentu. Lakukan analisis terhadap biografis tersebut, sehingga Saudara menemukan “benang merah” antara teori yang dikembangkan dengan biografi tokoh tersebut.

2. Tuliskan otobiografi dari salah satu episode hidup Saudara yang menurut Saudara paling mengesankan.

H. Daftar Pustaka

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor. Tersedia di http://www.scrib.com/doc/8695600/ STANDAR-KUALIFIKASI-AKADEMIK-DAN-KOMPETENSI-KONSELOR. diunduh 4 Januari 2009.

Hart, Michael H. 1982. Seratus Tokoh Yang Paling Berpengaruh Dalam Sejarah. Terjemahan Mahbub Djuanidi. Jakarta: Pustaka Jaya.

Rahardjo, S. 2008. Pemahaman Individu II. Kudus: Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus.

--------. 2010. Mengeksplorasi Diri Melalui Otobiografi. Majalah Psikologi Plus Volume IV Nomor 8/Pebruari 2010. Semarang: PT Nico Sakti Jl. Dr. Sutomo 4 Semarang. E-mail: psikologiplus@yahoo.co.id.

Suryabrata, S. 1984. Pembimbing ke Psikodiagnostik. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Tidak ada komentar: